Setelah ia terkenal, ia pun bisa dengan bebas memilih produser untuk albumnya.
Bahkan ia memilih untuk bertahan di Jakarta saja bukan di Surabaya.
Namun ia akhirnya terpaksa ke Jakarta demi karirnya.
“Mungkin sudah nasib akhirnya hrs d jkt dgn pwristiwa fenomena yg mgkn 100 thn blm tentu ada cerita seperti yg kualami, senang iya !!"
"Karena nasib ekonomiku tiba-tiba drastis naik,sedih ‘iya krn pro kontra yg membuat akhirnya bisa berpikir dgn logika dan nyata bahwa jika mau menjd hebat hrs penuh liku2, hrs mau susah, hrs mau kerja keras, hrs sombong depan org tua, dgn mengatakan AKU BAIK2 saja."
"Agar emak bpk gak mikir, mereka taunya si Inul akeh duite,happy,dan mereka kupaksa untuk jangan sering lihat TV,baca koran biar gak tau anaknya ternyata penuh berita air mata."
"Asal kalian tau,emak bpkku tak sekalipun pernah menemani langkahku saat aku susah,dr panggung ke panggung,krn aku yakin mrk tak mampu melihat anaknya sesusah itu."
"Pernah suatu ketika aku mendengar org tua bilang, MAAF ya nak,kami bukan org kaya,klo sj kita kaya mgkn kamu gak hrs kerja sampe sebegitunya?"
"Aku cuma bilang ini pengabdian kecil seorg Inul utk bisa bantu emak agar adik2 bs makan smua,sbb ongkos jahit tak sebanyak bs kasih makan sehari 3x ,suatu saat aku akan bikin bpk bangga sm akudan aku akan baik-baik saja," tulisnya.
Unggahan ini membuat para netizen terharu dengan perjuangan Inul Daratista demi meraih impian menjadi dangdut ternama.
Artikel ini telah tayang di WIKEN.ID dengan judul, Ceritakan Masa Kelam di Awa Karirnya, Inul Daratista Sempat Diajak Berhubungan Intim dengan Produser Sampai Buatnya Kapok ke Jakarta
(*)
Source | : | |
Penulis | : | None |
Editor | : | Widy Hastuti Chasanah |