"Makanya ku bilang kalau nggak pandai berenang buka aja jaketmu siapa tahu tidak tahu berenang ya nggak berat kali," tuturnya kepada Tribun Medan, Sabtu (5/12/2020).
Di Perumahan De Flamboyan, Kelurahan Tanjung Selamat, Medan Tuntungan, Medan, Jumat (4/12/2020) subuh, Satria dikabarkan tewas bersama 6 korban lain.
Ya, Deni mengungkapkan bahwa keenam korban yang tenggelam disebutkan tidak bisa berenang.
"Keenam orang itu tidak ada yang bisa berenang, ada empat perempuan dan dua laki-laki itu nggak pandai berenang."
"Pada saat itu ada yang bawa anak, gendong anjing, perempuan berkerudung, terus Eka dan Bapak Herman," tutupnya.
Melansir informasi terkini dari Kompas.com, menurut laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG), potensi banjir dan tanah longsor di Sumatra Utara masih akan kembali terjadi dalam 2 hari ke depan.
Padahal saat ini, Tim SAR gabungan masih melakukan penyisiran korban hilang akibat banjir bandang di sejumlah titik sebelumnya.
Kendati demikian, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Provinsi Sumatra Utara (BPBD Provinsi Sumut) Riadil Akhir Lubis, mengaku masih melakukan penyisiran korban hilang.
"Sampai kita dapatkan satu lagi. SOP-nya itu 7 hari. Kalau 7 hari tidak dapat, dinyatakan hilang," ujarnya.
"Saat ini ada 1 korban di rumah sakit, dirawat. Pengungsi sebagian besar di Balai Desa Tanjung Selamat dan sebagian di Arhanud," tambahnya.
(*)
Viral, Warung Mie Ayam di Magelang Ini Banderol Harga Rp 2 Ribu per Mangkok, Penjual Akui Gak Rugi dan Malah Makin Laris, Ini Alasannya
Source | : | Kompas.com,Medan.tribunnews.com |
Penulis | : | Novia |
Editor | : | Ayu Wulansari Kushandoyo Putri |