"Mimpi saya nggak banyak, saya ingin mati khusnul khotimah. Itu saja," ujar Rhoma Irama.
Sementara itu, Rhoma Irama sendiri berharap masih bisa berkolaborasi dengan musisi milenial, sekaligus mengenalkan Soneta ke generasi penerusnya.
"Saya senang bisa berkolaborasi, seperti kemarin dengan Dipha Barus. Saya akan sangat senang sekali berkolaborasi dengan generasi milenial," ujar Rhoma Irama.
Untuk menandai 50 tahun karir bermusiknya, Rhoma Irama meluncurkan box set berisi dua vinyl atau piringan hitam yang berisi 50 lagu.
Usia karir bermusik Rhoma Irama bersama Grup Soneta genap setengah abad, Jumat (11/12).
Rhoma Irama terkejut saat mendengar rencana peluncuran box set karya lagunya yang dilakukan tim manajemen bersama HP Records.
"Alhamdulillah, ini adalah kerja keras tim membuat box set selama empat bulan ini. Saya tidak pernah mengetahui rencana ini," kata Rhoma Irama.
Rhoma Irama mendirikan Soneta tepat di hari ulang-tahunnya ke-23 pada 11 Desember 1970.
Pada 13 Oktober 1973, Rhoma Irama mendaklarasikan Soneta sebagai sound or voice of muslim.
"Lewat musik, saya ingin membuat manusia punya tanggung-jawab kepada Allah. Maka lirik dan musik Soneta mengangkat tema sosial dan religi," katanya.
Artikel ini telah tayang di GridStar dengan judul, Tak Ada Angin Tak Ada Hujan, Rhoma Irama Singgung Soal Kematian, Sang Raja Dangdut Ungkap Mimpinya yang Belum Terwujud, Apa Gerangan?
(*)
Nyesek, Abidzar Ternyata Sempat Jedotin Kepalanya ke Tembok Usai Tahu Uje Meninggal, Umi Pipik: Dia Nyalahin Dirinya
Source | : | GridStar.ID |
Penulis | : | None |
Editor | : | Widy Hastuti Chasanah |