Warga desa setempat justru mengait-ngaitkan kecelakaan tersebut dengan urban legend puluhan tahun silam.
Ya, dibalik repotnya proses evakuasi bus pariwisata tersebut, warga mempercayai kecelakaan tersebut memiliki hubungannya dengan tewasnya sinden cantik di zaman Belanda.
Konon katanya, sinden bernama Neng Syarifah itu, dibunuh dan dijadikan tumbal dalam pembangunan jembatan Cirengge, Gentong bawah, Desa Buniasih, Kecamatan Kadipaten.
"Sejak kejadian itu, setiap terjadi kecelakaan di Gentong selalu dikaitkan dengan arwah Neng Syarifah," ujar Ema Rohima, seorang warga, yang ditemui Rabu (16/12/2020).
Saking banyaknya kejadian nahas di sana, pada tahun 70-an, warga Gentong kompak melakukan selamatan atas meninggalnya almarhum Neng Syarifah.
Ya, setelah dilakukan selamatan, warga mengakui jumlah kecelakaan yang terjadi di lokasi sekitar menurun secara drastis.
Meskipun dikait-kaitkan dengan mitos dan kepercayaan tersebut, Kanitlantas Polsek Kadipaten, Iptu Edi membenarkan bahwa kondisi di lokasi tersebut juga perlu di perhatikan.
Selain banyak kendala, kondisi geografis di lokasi tersebut juga cukup curam.
"Kendalanya adalah medan yang curam di lokasi bus nyungsep, sehingga saat bus ditarik ada bagian kolong bus yang nyangkut ke tanah," ujar Kanitlantas Polsek Kadupaten, Iptu Edi.
"Karena tiga truk derek sekaligus tak kuat menarik bus, kami mendatangkan dua truk tronton molen untuk membantu menarik. Lagi-lagi tak berhasil," sambungnya.
Kronologi Siswa SMA Ditendang Polisi sampai Tewas, Harapannya untuk Jadi Anggota TNI Pupus
Source | : | tribunnews,KOMPAS.com |
Penulis | : | Novia |
Editor | : | Nurul Nareswari |