Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Satu dari tiga anak Indonesia berusia di bawah lima tahun tercatat mengalami anemia (Riskesdas 2018), di mana 50-60% kejadian anemia disebabkan oleh kekurangan zat besi (Grantham-McGregor S, 2010).
Jika tidak ditangani, kekurangan zat besi dapat membuat Generasi Emas Indonesia tidak tumbuh secara optimal dan menghambat mimpi bangsa untuk menjadi negara maju pada perayaan 100 tahun Indonesia di tahun 2045 mendatang.
Kekurangan zat besi adalah kondisi ketika kadar ketersediaan zat besi dalam tubuh lebih sedikit dari kebutuhan harian.
Baca Juga: Melihat Bahaya dan Manfaat Kentang Buat Tubuh, Apa Saja ya?
Sebagai bagian dari hemoglobin, fungsi utama zat besi adalah mengantarkan oksigen dari paru-paru untuk digunakan oleh bagian-bagian dalam tubuh anak.
Tanpa zat besi, organ-organ tubuh tidak mendapatkan oksigen yang cukup sehingga menyebabkan gangguan tumbuh kembang anak, baik secara kognitif, fisik, hingga sosial.
Hal ini dijelaskan oleh Dokter Spesialis Gizi Klinik dan Ketua Departemen Ilmu Gizi Klinik FKUI, dr. Nurul Ratna Mutu Manikam, M.Gizi, SpGK, dalam acara diskusi virtual yang diikuti Grid.ID (17/12/2020).
“Zat besi memiliki peran penting pada tubuh anak, terutama untuk mendukung tumbuh kembangnya. Asupan zat besi yang tidak kuat dapat menyebabkan menurunnya kecerdasan, fungsi otak dan fungsi motorik anak,” jelas dr. Nurul.
Banyak hal yang bisa menyebabkan anak kekurangan zat besi, salah satunya konsumsi makanan yang menghambat penyerapan zat besi itu sendiri.
Menurut dr. Nurul ada beberapa kandungan dari makanan yang bisa menghambat zat besi.
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Okki Margaretha |