“Kekurangan zat besi tidak hanya memiliki dampak bagi pertumbuhan, tetapi juga pada perkembangan anak. Kondisi ini menghambat kemampuan anak untuk berkonsentrasi,” kata Anna.
Beberapa bahaya anak kekurangan zat besi, seperti terhambatnya tumbuh kembang, mudah marah, berisiko alami masalah mental, kecerdasan yang tak optimal, hingga kualitas tidur yang bermasalah.
Ketika anak memasuki usia sekolah, ia akan rentan mengalami kesulitan belajar.
Kemudian, saat dewasa jadi sulit bersaing di dunia kerja.
Artinya, bahaya kekurangan zat besi ini akan terbawa hingga dewasa.
Rasa tidak percaya diri pun akan tertanam dalam diri anak.
“Hambatan ini nantinya juga dapat membuat anak menjadi tidak percaya diri, murung, dan sulit bersosialisasi,” lanjut Anna.
Oleh karena itu, penting bagi orangtua memastikan kebutuhan gizi harian anak, serta senantiasa memberikan stimulasi yang tepat untuk mendorong pertumbuhan anak.
(*)
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Okki Margaretha |