"Selanjutnya kita lakukan negosiasi kepada pelaku untuk turun dan membicarakn permasalahannya baik-baik namun terduga pelaku menolak."
"Sehingga kita lakukan tindakan tegas terukur sehingga kita siapkan gas air mata untuk melumpuhkan pelaku," ujarnya.
Ya, tak dapat diajak berkompromi, pelaku justru melemparkan barang-barang kaca dari lantai 2 rumahnya terhadap pihak berwajib.
Dengan tembakan gas air mata tersebut, pelaku akhirnya terkapar lemas dan berhasil diamankan.
"Karena sudah kita lakukan tindakan tegas terukur menembakkan gas air mata, yang bersangkutan di dalam kamar. Sehingga yang bersangkutan lemas dan dapat kita amankan beserta barang buktinya," ujarnya.
Usut punya usut, pelaku yang diduga hendak membunuh adik dan ibu kandungnya itu tengah mengalami depresi.
Didasari dari perpisahan kedua orang tuanya, IN dibenarkan mengalami depresi tersebut sejak dua tahun terakhir.
Ya, kecewa dengan orang tuanya yang memilih berpisah, IN akhirnya nekat melakukan tindak nekat tersebut.
"Info awal yang kami dapat bahwa pelaku ini memang mengalami tekanan atau depresi sejak dua tahun lalu dikarenakan kedua orang tuanya berpisah rumah tangganya," ujar Kapolsek Kelapa Dua, AKP Muharram Wibisono Adipradono.
Source | : | Kompas.com,Tribun Jakarta |
Penulis | : | Novia |
Editor | : | Nesiana Yuko Argina |