Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Baru-baru ini tindak kriminal dilakukan seorang remaja di bilangan Pakulonan Barat, Kelapa dua, Kabupaten Tangerang, Banten.
Tak hanya nekat melakukan percobaan pembunuhan terhadap ibu dan adik kandungnya saja.
Namun, remaja berinisial IN (18), nekat melakukan tindak kekerasan pada pihak berwajib.
Membahayakan nyawa di sekitar, akhirnya pelaku yang hendak menghabisi nyawa ibu dan adiknya itu berhasil dilumpuhkan polisi.
Dikutip dari TribunJakarta.com, Selasa (22/12/2020), IN dikabarkan melempar berbagai barang dan kaca saat polisi menghampirinya.
Sebelum diamankan polisi, Senin (21/12/2020), IN mulanya telah membawa sebilah pisau yang digunakan untuk mengancam nyawa ibu dan adiknya.
Dikonfirmasi Kanit Reskrim Polsek Kelapa Dua, Iptu Agam Tsaani, pelaku yang terlihat mondar-mandir dengan pisau yang dibawa dikabarkan ngamuk saat hendak diamankan.
"Memang betul kita lihat di dalam rumah bahwa yang bersangkutan membawa pisau mondar-mandir di dalam rumah kemudian berteriak-teriak. Selanjutnya kami berusaha mendobrak pintu rumah," ujarnya.
Tak dapat dinegosiasi dan semakin menjadi-jadi, akhirnya pelaku berhasil dilumpuhkan dengan gas air mata.
"Selanjutnya kita lakukan negosiasi kepada pelaku untuk turun dan membicarakn permasalahannya baik-baik namun terduga pelaku menolak."
"Sehingga kita lakukan tindakan tegas terukur sehingga kita siapkan gas air mata untuk melumpuhkan pelaku," ujarnya.
Ya, tak dapat diajak berkompromi, pelaku justru melemparkan barang-barang kaca dari lantai 2 rumahnya terhadap pihak berwajib.
Dengan tembakan gas air mata tersebut, pelaku akhirnya terkapar lemas dan berhasil diamankan.
"Karena sudah kita lakukan tindakan tegas terukur menembakkan gas air mata, yang bersangkutan di dalam kamar. Sehingga yang bersangkutan lemas dan dapat kita amankan beserta barang buktinya," ujarnya.
Usut punya usut, pelaku yang diduga hendak membunuh adik dan ibu kandungnya itu tengah mengalami depresi.
Didasari dari perpisahan kedua orang tuanya, IN dibenarkan mengalami depresi tersebut sejak dua tahun terakhir.
Ya, kecewa dengan orang tuanya yang memilih berpisah, IN akhirnya nekat melakukan tindak nekat tersebut.
"Info awal yang kami dapat bahwa pelaku ini memang mengalami tekanan atau depresi sejak dua tahun lalu dikarenakan kedua orang tuanya berpisah rumah tangganya," ujar Kapolsek Kelapa Dua, AKP Muharram Wibisono Adipradono.
"Ya, jadi tadi kita pun melakukan tindakan tegas karena pelaku ini mencoba melakukan terhadap ibu dan adik kandungnya dengan menggunakan dua buah pisau lipat yang dia bawa dan dia mengancam petugas yang berusaha melakukan imbauan," imbuhnya.
Kendati demikian, kini pihak berwajib masih mendalami kondisi kejiwaan pelaku untuk mendapat kesimpulan atas perbuatan IN.
"Ada info yang bersangkutan pernah konsul ke psikiater. Nah tentu kita juga pastikan betul perbuatannya ini apakah memang dalam kesadarannya atau di luar kesadarannya," pungkasnya.
Dikutip dari Kompas.com, tindak pembunuhan anak terhadap ibu kandung beberapa waktu lalu juga sempat menghebohkan warga Aceh Utara.
Dikabarkan terjadi pada 8 Juni 2020 lalu, anak bernama Nasrul Ibrahim (35), dikabarkan nekat menghabisi ibu kandungnya, Fatimah Sulaiman (63).
Bermula dari tak diberi uang oleh ibunya, pelaku akhirnya nekat melakukan tindak sadis tersebut.
“Dia lalu minta uang. Namun tidak ada kata ibunya. Dia menarik rambut korban agar tidak membuka pintu depan."
"Di situlah korban ditikam pada bagian leher sebelah kanan dan mendorong tubuh ibunya hingga tersungkur ke tanah," jelas Kasat Reskrim Polres Aceh Utara AKP Rustam Nawawi dalam siaran persnya, Sabtu (11/7/2020).
(*)
Kronologi Siswa SMA Ditendang Polisi sampai Tewas, Harapannya untuk Jadi Anggota TNI Pupus
Source | : | Kompas.com,Tribun Jakarta |
Penulis | : | Novia |
Editor | : | Nesiana Yuko Argina |