“Di sana kita bisa trekking. Ada tiga pilihan rute trekking yakni pendek, sedang, dan panjang. Bisa pilih sesuai kemampuan,” katanya.
Hal itu disampaikan Kadek Arini dalam konferensi pers virtual “Perlindungan Lengkap Jiwa dan Kesehatan yang Terjangkau”, Senin (21/12/2020).
Ia pun melanjutkan, wisatawan tidak perlu khawatir jika tidak bertemu dengan komodo sepanjang perjalanan karena mereka banyak dan tersebar.
Baca Juga: Jane Shalimar Hilang Kontak, Suami Curiga Ada Orang Ketiga: Dia Tinggalkan Saya Begitu Saja
2. Melihat komodo
Di mana pun jalur trekking yang dipilih, Kadek meyakinkan calon wisatawan tetap akan melihat komodo.
“Ada sekitar dua ribu komodo yang masih hidup. Komodonya biasa ada yang sembunyi-sembunyi di balik hutan. Tiga rute bisa lihat komodo karena banyak dan tersebar,” jelas Kadek.
Meskipun melihat komodo mungkin salah satu impian para wisatawan, namun terdapat aturan yang wajib dipatuhi khususnya bagi wisatawan wanita.
Ia menjelaskan bahwa wanita yang sedang menstruasi sebaiknya tidak melakukan trekking di Pulau Komodo.
“Untuk wanita tidak boleh ada yang datang bulan karena komodo penciumannya tajam. Untuk yang datang bulan (juga) tidak bisa trekking di Pulau Komodo,” sambungnya.
3. Berfoto di Pulau Padar
Viral, Pembeli Curhat Disuruh Bayar Biaya Pakai Sendok dan Garpu Saat Makan di Warung Mie Ayam, Nota Ini Jadi Buktinya
Source | : | national geographic,KOMPAS.com |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Nurul Nareswari |