"Sangat disayangkan kami tidak dapat kembali ke Okinawa untuk tampil langsung, terutama setelah kunjungan terakhir kami di sana untuk Sakurazaka ASYLUM 2019 sebagai bagian dari tur kami di Negeri Sakura."
"Namun adalah sebuah kehormatan bagi kami untuk dapat ditampilkan bersama rekan-rekan senegara dari Indonesia dan juga artis-artis hebat lainnya dari benua Asia," paparnya.
Ryuji Noda, penggagas festival mengungkap misi besarnya untuk mengenalkan musik lokal kepada dunia, pun sebaliknya lewat program pertukaran artis.
Tapi sepanjang tahun 2020 ini, program yang dicanangkan Ryuji itu terbentur dengan pandemi covid-19.
"Ini menjadi tantangan baru bagi kami, di mana kami pun belum terbayang akan bagaimana festival ini jadinya."
"Tapi kami terus menjalankan usaha kami untuk menghubungkan berbagai negara di Asia sebisa yang kami mampu," ungkap Ryuji.
(*)
Penulis | : | Rangga Gani Satrio |
Editor | : | Ayu Wulansari Kushandoyo Putri |