Jika melihat dari namanya, "mendoan" berasal dari teknik masaknya.
Dalam bahasa Jawa Banyumas, “mendo” memiliki arti setengah matang.
Maka mendoan adalah asli Banyumas ditilik dari cara membuat dan memasaknya, serta penamaan bahasanya.
Mendoan digoreng setengah matang karena dulunya dibuat sebagai olahan cepat saji.
Baca Juga: Jonatan Christie Akhirnya Go Public dengan Shania Eks JKT48 di Momen Malam Natal
Hal ini bertujuan untuk mempersingkat waktu pembuatan dan tidak menghabiskan waktu untuk menunggu tempe goreng menjadi sangat kering.
Lebih lanjut, mendoan muncul bersamaan dengan tempe yang merupakan makanan berbahan baku kedelai dan menjamur di seputar Asia Tengah wilayah China dan Indocina.
Lalu, kedelai dibawa oleh masyarakat Asia Tengah ketika bermigrasi ke tenggara.
Perlu diketahui bahwa makanan ini bukan sekedar kudapan nikmat untuk menemani minum the di sore hari, tetapi juga sebagai ujung tombak pariwisata Kabupaten Banyumas.
Baca Juga: Salman Khan Ulang Tahun Ke-55, Katrina Kaif Tulis Pesan Cinta untuk sang Mantan Kekasih
Namun, mulai menjadi komoditas ekonomis dan dikelola secara komersial dalam dunia kepariwisataan sejak awal 1960-an.
Source | : | Kompas.com,Sajian Sedap |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Ulfa Lutfia Hidayati |