"Cara pemerintah mengelola kota ini hanyalah intimidasi dan ancaman. Ini benar-benar tragedi negara ini,” ujarnya.
Sebuah surat dakwaan menuduhnya menerbitkan 'informasi palsu' dan menerima wawancara dari outlet media internasional karena kedengkian.
Outlet tersebut menambahkan bahwa rincian dakwaan bahwa Zhan telah 2 kali ditahan pada tahun 2019, meskipun tidak jelas untuk apa.
Baca Juga: Ada 20 Negara yang Mulai Pesan Vaksin Covid-19, Faktanya Hanya Indonesia yang Beli Buatan Cina
The Times melaporkan bahwa Zhang memulai mogok makan sebagai protes atas penangkapannya.
Akibatnya, ia dicekok paksa makan oleh pihak berwenang melalui selang makanan.
Sejumlah jurnalis warga lainnya di China hilang, ditangkap, atau diawasi pemerintah karena pekerjaan mereka selama pandemi.
Berbicara secara anonim kepada CBS News, pengacara Zhang mengatakan dia tidak melakukan kesalahan, dan videonya harus dilindungi sebagai kebebasan berbicara.
Baca Juga: Di Penghujung Tahun 2020 Terpapar Covid-19, Dewi Perssik Tetap Bersyukur
"Tidak ada yang berani berbicara dalam situasi itu, tetapi Zhang Zhan pergi untuk melaporkan di garis depan dan melawan garis pemerintah," kata pengacara itu kepada CBS.
"Itulah mengapa pihak berwenang berpikir dia mencoba merugikan pemerintah. Sementara pemerintah mencoba untuk menuduh atau menjebaknya, Zhang hanya mencoba untuk melindungi hak publik untuk mengetahui," terangnya.
Wuhan adalah pusat asli dari virus corona baru dan pusat transportasi utama yang memungkinkan virus menyebar dengan mudah ke negara lain.
3 Bulan Nunggak SPP, Siswa SD Duduk di Lantai Jadi Tontonan Teman Sekelas, Pagi sampai Siang Tak Boleh Duduk di Bangku
Source | : | people |
Penulis | : | Silmi Nur Aziza |
Editor | : | Ayu Wulansari Kushandoyo Putri |