Laporan Wartawan Grid.ID, Silmi Nur A
Grid.ID - Seorang jurnalis China yang membagikan lusinan video yang menggambarkan parahnya wabah Covid-19 di Wuhan telah dijatuhi hukuman 4 tahun penjara, setelah dituduh menyebarkan informasi yang salah.
Ialah Zhang Zhan, jurnalis China yang menyalakan alarm dini tentang Covid-19.
Zhang Zhan bahkan mendokumentasikan wabah Wuhan tersebut untuk memperingatkan banyak orang.
Melansir dari People, jurnalis 37 tahun itu dinyatakan bersalah karena dianggap memicu pertengkaran dan memprovokasi masalah, kata pengacaranya.
CNN mencatat bahwa tuduhan di China ini sering digunakan untuk menghukum aktivis anti-pemerintah.
Dalam serangkaian video yang diposting ke situs media sosial termasuk Twitter selama 3 bulan, Zhang Zhan, yang merupakan mantan pengacara, menunjukkan bagaimana pandemi telah memengaruhi kehidupan sehari-hari di Wuhan.
Ia menunjukkan bagaimana rumah sakit yang kelebihan kapasitas hingga toko-toko kosong yang tutup karena lockdown.
Seperti yang dilaporkan The New York Times, video Zhang Zhan mengkritik tanggapan pemerintah China terhadap virus dan menantang anggapan bahwa semuanya terkendali.
Dalam pesan terakhirnya sebelum ditangkap pada bulan Mei, dia mengkritik pemerintah.
"Cara pemerintah mengelola kota ini hanyalah intimidasi dan ancaman. Ini benar-benar tragedi negara ini,” ujarnya.
Sebuah surat dakwaan menuduhnya menerbitkan 'informasi palsu' dan menerima wawancara dari outlet media internasional karena kedengkian.
Outlet tersebut menambahkan bahwa rincian dakwaan bahwa Zhan telah 2 kali ditahan pada tahun 2019, meskipun tidak jelas untuk apa.
Baca Juga: Ada 20 Negara yang Mulai Pesan Vaksin Covid-19, Faktanya Hanya Indonesia yang Beli Buatan Cina
The Times melaporkan bahwa Zhang memulai mogok makan sebagai protes atas penangkapannya.
Akibatnya, ia dicekok paksa makan oleh pihak berwenang melalui selang makanan.
Sejumlah jurnalis warga lainnya di China hilang, ditangkap, atau diawasi pemerintah karena pekerjaan mereka selama pandemi.
Berbicara secara anonim kepada CBS News, pengacara Zhang mengatakan dia tidak melakukan kesalahan, dan videonya harus dilindungi sebagai kebebasan berbicara.
Baca Juga: Di Penghujung Tahun 2020 Terpapar Covid-19, Dewi Perssik Tetap Bersyukur
"Tidak ada yang berani berbicara dalam situasi itu, tetapi Zhang Zhan pergi untuk melaporkan di garis depan dan melawan garis pemerintah," kata pengacara itu kepada CBS.
"Itulah mengapa pihak berwenang berpikir dia mencoba merugikan pemerintah. Sementara pemerintah mencoba untuk menuduh atau menjebaknya, Zhang hanya mencoba untuk melindungi hak publik untuk mengetahui," terangnya.
Wuhan adalah pusat asli dari virus corona baru dan pusat transportasi utama yang memungkinkan virus menyebar dengan mudah ke negara lain.
Kota China diisolasi pada Januari, langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk menghentikan penyebaran.
China secara resmi mencabut lockdown di Wuhan pada April dan propaganda media pemerintah telah mengklaim bahwa 'kepemimpinan luar biasa' negara itu telah mengalahkan virus itu, menurut TIME.
Menurut pelacak New York Times, lebih dari 1,7 juta kematian telah dikaitkan dengan Covid-19 secara global dalam setahun terakhir, hingga Senin.
(*)
Ariel NOAH CS Ngotot ke MK Gugat Hal Ini Imbas Kasus Agnez Mo, Ahmad Dhani Beri Sindiran Keras
Source | : | people |
Penulis | : | Silmi Nur Aziza |
Editor | : | Ayu Wulansari Kushandoyo Putri |