Jimin, di antara banyak lainnya dari Korea Selatan, membantu kampanye menjadi tren untuk mendapatkan perhatian dan kesadaran dari penggemar internasional dan mencegah kekerasan terhadap anak di seluruh dunia.
Tagar tersebut menjadi tren di Twitter setelah Jimin memposting di Weverse.
Baca Juga: Nggak Main-main, Jimin BTS Buktikan Popularitas dengan Penjualan Majalah Tertinggi
Seperti yang diberitakan sebelumnya, ibu angkat Jungin dilaporkan meyiksa bayi Jungin hanya sebulan setelah mengadopsinya.
Jungin meningal pada 13 Oktober 2020 di ruang gawat darurat.
Orang tua angkatnya mengklaim bahwa kematian Jungin dikarenakan sebuah kecelakaan.
Akan tetapi, staf medis mengklaim itu karena kekerasan terhadap anak.
Tubuh Jungin penuh memar, beberapa bagian tulang kecilnya patah dan perutnya berlumuran darah karena kerusakan organ.
Penggemar Jimin BTS kemudian menyebarkan kesadaran tentang berita menyedihkan ini di Sosial media.
Well, tidak ada kata terlambat dan semua anak harus dilindungi dari kekejaman tersebut.
(*)
Nasib Tata Janeeta Usai Lama Tak Muncul di TV, Kini Banting Setir Buka Warung di Pasar dan Jual Tempe Mendoan Rp 3 Ribu
Source | : | Twitter,Weverse |
Penulis | : | Silmi Nur Aziza |
Editor | : | Nesiana Yuko Argina |