"Jadinya aku ke dokter, dokter bilang ini penyakit hyperthyroid autoimmune atau Grave diseases harus minum obat terus, kalaupun reda sakitnya bisa kambuh setiap waktu," terangnya.
"Rasanya jantung berdebar, lemas, sakit kepala, insomnia, emosional mudah marah dan jadi lapar terus. Penyebabnya apa? Belum ada penelitian pasti. Kemungkinan stress," sambungnya.
Karena kondisi penyakitnya yang tak menentu ini, ia pun diharuskan untuk melakukan banyak perawatan intensif demi kesehatannya.
"Dari awal bolak balik cek darah. Sehari ada 10 obat yang diminum (pagi, siang dan malam). Nangis terus, sedih, tertekan, kecewa, bertanya terus, kenapa kenapa kenapa. Berat banged. Kira-kira sekitar 6 bulan begitu," terangnya.
Beberapa waktu berlalu, dia pun akhirnya dapat menerima semua hal yang terjadi pada dirinya dan bersyukur.
"Tetapi hari ini, aku mau terima kasih sama Tuhan. Perlahan aku merasa lebih sehat, hasil tes darah setiap bulan membaik, obat yang aku minum setiap hari sekarang hanya satu dan satu vitamin," tuturnya.
"Perasaan aku juga jauh lebih baik dan bahagia. Yang paling penting aku jadi dekat dan lebih dekat dengan Tuhan. Setiap hari aku tulis doa dan baca doa kepada Tuhan," lanjutnya.
Setelah melalui segala cobaan berat, kini ia dapat menemukan hikmah di balik cobaan-cobaannya tersebut.
Jessica pun menuliskan bahwa lewat sakitnya ini, dia dapat melihat orang-orang mana yang tulus padanya.
Selain itu, ia juga dapat memperbaiki hubungannya dengan Sang Pencipta.
"Namun satu hal yang baru aku sadari hari ini, mungkin Tuhan mau menunjukkan siapa yang akan bertahan bersama aku di saat aku jatuh sakit dan Ia adalah Tuhan, maha pencipta kita. Amin. Hidup berserah, ikhlas dan percaya," terang Jessica.
(*)
Nyesek, Abidzar Ternyata Sempat Jedotin Kepalanya ke Tembok Usai Tahu Uje Meninggal, Umi Pipik: Dia Nyalahin Dirinya
Source | : | |
Penulis | : | Maria Novika Diah Siswari |
Editor | : | Ayu Wulansari Kushandoyo Putri |