Laporan Wartawan Grid.ID, Maria Novika Diah Siswari
Grid.ID - Kini sudah jarang tampil di layar kaca, Jessica Iskandar pilih menetap di Bali.
Jessica Iskandar memang memilih untuk pergi ke Pulau Dewata meninggalkan pekerjaannya di Jakarta.
Apalagi setelah berbagai cobaan yang menimpa kehidupan Jessica Iskandar.
Diketahui Jessica sempat down setelah hubungannya dengan Richard Kyle kandas di tengah jalan.
Sementara itu, mereka pun telah menyiapkan berbagai keperluan pernikahannya.
Mulai dari menggelar pertunangan mewah, hingga menyiapkan printilan-printilan pernikahan yang harus batal karena covid-19.
Seakan tak cukup, cobaan lain datang dan menimpa ibu satu anak ini.
Ia pun dikabarkan menderita sakit tiroid yang lumayan membahayakan kesehatannya.
Banyaknya cobaan yang menimpanya dalam waktu yang hampir bersamaan, membuat ibu satu anak ini memilih pergi ke Bali.
Ia pun menikmati kehidupannya di Bali yang jauh dari hiruk pikuk dan kesibukannya sebagai artis.
Meski sempat tak terima dengan keadaannya, Jessica mengaku sudah ikhlas dengan kondisi dirinya sekarang.
Bahkan melalui unggahan Instagram @inijedar pada Rabu (6/1/2021), Jessica menuliskan sisi positif dari segala cobaan yang ia terima.
Dalam unggahan tersebut, tampak Jessica sedang berpose santai di tepi laut dengan secangkir minuman di sebelahnya.
Terlihat jelas lewat ekspresinya bahwa ia sedang menikmati waktu yang didapatkannya saat itu.
Ia pun menuliskan caption panjang yang berisi perasaannya menghadapi permasalahan hidupnya.
Awalnya ia mengaku stres dan bertanya-tanya kenapa cobaan seberat itu menimpa dirinya.
"Waktu aku di kasih sakit sama Tuhan, aku bertanya kenapa kok dikasih sakit? Gaya hidup akukan sehat banged. Tuhan ga jawab saat itu," tuturnya.
Ia pun menceritakan perasaannya saat mendapati sebuah penyakit berbahaya bersarang pada dirinya.
"Jadinya aku ke dokter, dokter bilang ini penyakit hyperthyroid autoimmune atau Grave diseases harus minum obat terus, kalaupun reda sakitnya bisa kambuh setiap waktu," terangnya.
"Rasanya jantung berdebar, lemas, sakit kepala, insomnia, emosional mudah marah dan jadi lapar terus. Penyebabnya apa? Belum ada penelitian pasti. Kemungkinan stress," sambungnya.
Karena kondisi penyakitnya yang tak menentu ini, ia pun diharuskan untuk melakukan banyak perawatan intensif demi kesehatannya.
"Dari awal bolak balik cek darah. Sehari ada 10 obat yang diminum (pagi, siang dan malam). Nangis terus, sedih, tertekan, kecewa, bertanya terus, kenapa kenapa kenapa. Berat banged. Kira-kira sekitar 6 bulan begitu," terangnya.
Beberapa waktu berlalu, dia pun akhirnya dapat menerima semua hal yang terjadi pada dirinya dan bersyukur.
"Tetapi hari ini, aku mau terima kasih sama Tuhan. Perlahan aku merasa lebih sehat, hasil tes darah setiap bulan membaik, obat yang aku minum setiap hari sekarang hanya satu dan satu vitamin," tuturnya.
"Perasaan aku juga jauh lebih baik dan bahagia. Yang paling penting aku jadi dekat dan lebih dekat dengan Tuhan. Setiap hari aku tulis doa dan baca doa kepada Tuhan," lanjutnya.
Setelah melalui segala cobaan berat, kini ia dapat menemukan hikmah di balik cobaan-cobaannya tersebut.
Jessica pun menuliskan bahwa lewat sakitnya ini, dia dapat melihat orang-orang mana yang tulus padanya.
Selain itu, ia juga dapat memperbaiki hubungannya dengan Sang Pencipta.
"Namun satu hal yang baru aku sadari hari ini, mungkin Tuhan mau menunjukkan siapa yang akan bertahan bersama aku di saat aku jatuh sakit dan Ia adalah Tuhan, maha pencipta kita. Amin. Hidup berserah, ikhlas dan percaya," terang Jessica.
(*)
Source | : | |
Penulis | : | Maria Novika Diah Siswari |
Editor | : | Ayu Wulansari Kushandoyo Putri |