1. Mengganggu penyerapan zat besi
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan di Food Research International, tanin, senyawa polifenol yang membuat minuman seperti teh dan anggur terasa pahit dapat menghambat penyerapan zat besi oleh tubuh, jika dikonsumsi secara berlebihan (lebih dari 4 cangkir).
Mereka mengikat zat besi, khususnya zat besi non-heme, yang ditemukan dalam makanan nabati seperti bayam, kacang-kacangan, dan kacang-kacangan.
2. Keracunan
Daun teh dapat mengandung atau menyerap berbagai senyawa beracun dari tanah atau melalui metode pemanenan.
Penelitian telah menemukan tingkat toksin dalam berbagai jenis.
Misalnya, sebuah studi Journal of Toxicology menemukan bahwa ketika para peneliti menguji 30 jenis teh termasuk varietas hitam, hijau, putih, dan oolong semuanya mengandung timbal.
Semua teh yang diseduh mengandung kadar timbal, tetapi 73% teh yang diseduh selama 3 menit dan 83% yang diseduh selama 15 menit, mengandung kadar yang dianggap tidak aman untuk dikonsumsi selama kehamilan dan menyusui.
3. Menyebabkan kerusakan hati
Menurut studi Food Research International, ketika para peneliti menguji kantong teh versus daun teh, mereka menemukan tingkat fluorida yang lebih tinggi dalam kantong teh dengan harga dan kualitas lebih tinggi pula.
Source | : | Eat This, Not That! |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Nindya Galuh Aprillia |