Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Menurut sebuah jurnal The North American Menopause Society, mengonsumsi makanan kaya serat (termasuk buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan kacang-kacangan) mungkin terkait dengan penurunan risiko depresi pada wanita pra menopause.
Meskipun ada banyak perubahan gaya hidup yang diketahui, seperti olahraga hingga meditasi, dapat membantu menangkal gejala depresi.
Tapi penelitian memfokuskan perhatiannya pada hubungan antara depresi dengan asupan serat makanan.
Baca Juga: Tahukah Kamu, Dahsyatnya 4 Makanan Ini Bisa Bantu Hilangkan Stres!
Dilansir Grid.ID dari Eat This Not That, penelitian sebelumnya telah mencatat hubungan antara serat dan kesehatan mental, namun penelitian ini adalah yang pertama kali berfokus pada wanita pra dan pasca menopause.
Peneliti menganalisis pola makan lebih dari 5.800 wanita dari berbagai usia dan tahap kehidupan melalui survei yang dilakukan selama periode empat tahun.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa asupan serat makanan harian lebih tinggi di antara wanita pra menopause yang tidak menderita depresi, itu menunjukkan adanya interaksi usus-otak.
Baca Juga: Setelah Liburan Kok Ngerasa Depresi? Ini 7 Cara Mudah Atasi Post Holiday Blues
Menariknya, hubungan yang sama tidak ditemukan pada wanita pascamenopause.
Dipercayai bahwa penurunan kadar estrogen merupakan faktor penyebabnya, karena hormon ini memengaruhi keseimbangan mikroorganisme usus.
"Beberapa kemungkinan mekanisme yang menghubungkan serat makanan dan depresi termasuk dampak serat pada mikrobioma, yang pada gilirannya dapat memodifikasi ekspresi gen yang mengubah neurotransmiter (seperti serotonin), memengaruhi suasana hati dan depresi," kata Katherine Brooking MS, RD, dari AFH Consulting.
Dia menambahkan bahwa peradangan juga bisa berperan.
"Diet tinggi serat berpotensi menurunkan peradangan dengan memodifikasi, baik pH tingkat keasaman, dan permeabilitas seberapa mudah materi mengalir melalui dinding usus."
Namun, meskipun serat yang membantu pencernaan dan membuat tubuh merasa kenyang, tampaknya tidak memengaruhi depresi pada wanita pascamenopause.
Ada cara lain bagi kelompok usia ini untuk meningkatkan kesehatan mental melalui makanan.
Brooking menyarankan untuk makan lebih banyak peningkat suasana hati, seperti salmon.
"Penelitian menunjukkan bahwa diet tinggi asam lemak omega-3 terkait dengan tingkat depresi yang lebih rendah," lanjutnya.
Pilihan diet lainnya termasuk makanan anti-inflamasi, seperti buah beri dan kopi.
"Kopi menyediakan banyak senyawa, termasuk kafein dan asam klorogenat, yang dapat meningkatkan mood," kata Brooking.
(*)
Heboh, YouTuber Asal Thailand Ini Nyamar di Indonesia, Ternyata Nipu hingga Rp 931 M dan Pengin Jadi Idol Kpop, Begini Akhirnya
Source | : | Eat This Not That |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Okki Margaretha |