Namun, itu semua dilakukan bukan tanpa syarat.
Setelah peristiwa kiamat tadi, semua yang mau tetap hidup harus mengadopsi satu konsep yakni berubah atau punah.
Tidak berlebihan jika kita mengatakan bahwa di zaman modern ini, terjadi lagi satu peristiwa besar yang mungkin bisa kita analogikan sebagai E.L.E. versi modern.
Tanpa bisa diprediksi siapa pun, tahun 2020 lalu manusia di seluruh dunia dibuat terperangah dengan munculnya Covid-19, varian virus baru yang lebih mematikan dan berdaya sebar sangat tinggi.
Elex Media Komputindo, salah satu penerbit terkemuka di Indonesia yang lahir pada 15 Januari 1985, dalam perjalanannya juga telah menghadapi berbagai perubahan yang disebabkan dinamika perkembangan ekonomi dan bisnis nasional dan global.
Salah satu gejolak yang cukup signifikan adalah krisis moneter 1998, yang disebabkan anjloknya nilai tukar Rupiah kita.
Berkat perencanaan yang cermat dan kegigihan semua karyawannya, Elex Media Komputindo dapat keluar dari krisis moneter tersebut, bahkan terus membukukan peningkatan laba di tahun-tahun selanjutnya.
Awal 2020, Elex Media Komputindo sekali lagi harus menghadapi gejolak perubahan yang bukan hanya sangat besar, melainkan juga berpotensi mematikan dunia usaha.
Merebaknya Covid-19 membuat roda bisnis global melambat dengan amat cepat dan banyak yang bahkan berhenti.
Krisis ini tidak sama dengan yang terjadi di tahun 1998.
Usai Buat Gaduh, Razman Nasution dan Firdaus Oiwobo Datangi MA untuk Minta Maaf
Penulis | : | Grid |
Editor | : | Nindya Galuh Aprillia |