Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Ketika kembali bekerja setelah makan siang, kamu mungkin heran, mengapa tiba-tiba merasa sangat “ngantuk”?
Dilansir Grid.ID dari laman Verrywellhealth.com, sebenarnya ini mungkin terkait dengan penurunan alami dalam sinyal peringatan ritme sirkadian.
Ternyata merasa sedikit mengantuk setelah makan siang adalah hal yang wajar, loh.
Baca Juga: Rahasia Membuat Pempek Agar Tak Kelembekan, Kuncinya Ada di Takaran Air
Beberapa orang mungkin keliru dan mengira ini berkaitan dengan konsumsi makanan.
Secara khusus, beberapa orang percaya bahwa ada perubahan signifikan dalam aliran darah dari otak ke lambung atau saluran pencernaan untuk membantu pencernaan.
Meskipun ini terdengar masuk akal, tapi itu tidaklah benar.
Jika itu masalahnya, lantas mengapa kita tidak merasa mengantuk setelah sarapan atau setelah makan malam?
Faktanya, rasa kantuk ini tidak ada hubungannya dengan makanan.
Orang mungkin berpendapat bahwa ada elemen di dalam makanan yang menyebabkan kantuk.
Baca Juga: Sering Dikonsumsi, 3 Makanan Ini Ternyata Bikin Jerawat dan Peradangan Makin Buruk Loh
Misalnya, ada kadar hormon sangat kecil yang disebut melatonin.
Meskipun melatonin memiliki peran penting dalam pengaturan waktu tidur, kadarnya yang rendah dalam makanan kemungkinan tidak memiliki efek signifikan.
Ada beberapa makanan lain yang mungkin membuatmu mengantuk, terutama kalkun dan makanan yang mengandung triptofan.
Baca Juga: Efek Samping Minum Alkohol Sebelum dan Sesudah Mendapatkan Vaksin Covid-19
Selain itu, meminum alkohol juga dapat menyebabkan rasa kantuk.
Namun, sekali lagi rasa kantuk saat siang atau sore tidak ada hubungannya dengan makanan yang dimakan.
Sebaliknya, ini lebih berkaitan dengan waktu alami dari kecenderungan yang meningkat terhadap tidur.
Ada dua fenomena yang berkontribusi pada hal ini, dorongan tidur homeostatis dan ritme sirkadian.
Penggerak tidur disebabkan oleh penumpukan zat kimia secara bertahap di dalam otak yang disebut adenosin.
Ini mencapai puncaknya tepat sebelum waktu tidur, tetapi juga lebih tinggi di sore hari dibandingkan dengan pagi hari.
Semakin lama seseorang terjaga, semakin banyak adenosin terakumulasi, yang menyebabkan peningkatan keinginan untuk tidur.
Proses kedua yang secara tidak langsung berkontribusi terhadap kantuk adalah ritme sirkadian.
Ritme sirkadian sebenarnya adalah pola sinyal peringatan.
Baca Juga: Iseng Makan Tempe, Jangan Kaget Kalau 5 Hal Ini akan Dirasakan Tubuh
Ini meningkat sepanjang hari untuk membuat kita tetap terjaga dan melawan peningkatan kadar adenosin.
Ada penurunan dalam pola ini di sore hari, biasanya tujuh hingga sembilan jam setelah bangun tidur.
Saat sinyal peringatan menurun, rasa kantuk yang mendasarinya muncul, otomatis kita merasa mengantuk.
Baca Juga: 6 Manfaat Jahe untuk Kesehatan, Sembuhkan Flu hingga Redakan Nyeri Haid
Sekarang, bagaimana meredakan kantuk pasca makan siang?
Jika kita mengalami kurang tidur, maka rasa kantuk setelah makan siang ini bisa lebih terasa.
Selain itu, gangguan tidur seperti sleep apnea juga dapat memperburuk kondisi ini.
Baca Juga: Masakan Telanjur Keasinan? Jangan Panik, Coba Tambahkan Salah Satu Bahan Ini untuk Mengatasinya
Untuk mengatasi rasa kantuk yang terjadi di sore hari, kamu dapat mencoba menggunakan kafein atau bahkan tidur sebentar selama 10 hingga 20 menit.
Masing-masing dapat mengurangi tingkat adenosin yang menyebabkan kantuk.
(*)
Kimberly Ryder Klarifikasi soal Lemari Plastik yang Jadi Omongan Netizen, Ada Sejarah Miris di Baliknya
Source | : | Verrywellhealth.com |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Okki Margaretha |