Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Penelitian sebelumnya telah menyimpulkan bahwa ada hal yang membuat vaksin menjadi kurang efektif, termasuk bagi vaksin untuk flu, hepatitis B, hingga rabies.
Hal tersebut adalah obesitas.
Dilansir Grid.ID dari laman Eat This Not That, Kaiser Foundation menjelaskan bahwa ini disebabkan oleh dampak kelebihan berat badan pada respons imun tubuh.
Sistem kekebalan yang sehat menghidupkan dan mematikan peradangan sesuai kebutuhan, memanggil sel darah putih, serta mengirimkan protein untuk melawan infeksi.
Baca Juga: Gempa Berkekuatan 6,2 SR Guncang Majene, Sulawesi Barat Akibatkan Lebih dari 600 Orang Terluka
Nah, vaksin memanfaatkan respons peradangan itu.
Tetapi tes darah menunjukkan bahwa orang gemuk dan orang tekanan darah tinggi akan mengalami keadaan peradangan kronis dan terus berlanjut.
Dengan kata lain, vaksin tidak bekerja dengan baik.
Lebih buruk lagi, beberapa penelitian menunjukkan bahwa mereka yang menderita obesitas, termasuk yang paling terpengaruh oleh komplikasi parah akibat Covid-19.
Namun, menurut studi terbaru yang dilakukan oleh para peneliti dari Ohio State University dan diterbitkan dalam jurnal Advance Social Sciences & Humanities, ada hal-hal yang dapat kamu lakukan untuk mempersiapkan tubuh sebelum vaksinasi.
Ketika menunggu giliran untuk mendapatkan vaksinasi SARS-CoV-2, maka gunakan waktu itu untuk memastikan emosi dan fisik dalam keadaan paling sehat.
Menurut analisis mereka, stres adalah faktor utama karena berkaitan dengan kesehatan sistem kekebalan.
Mengelola stres bisa dengan olahraga, meditasi, cukup tidur, hingga membatasi penggunaan rokok.
Dijelaskan oleh Shenggen Fan, Ketua Profesor dan Dekan Akademi Ekonomi dan Kebijakan Pangan Global di Universitas Pertanian China, makanan olahan dengan gula dan lemak tinggi diketahui mendorong obesitas, yang dapat memengaruhi respons tubuh terhadap vaksin Covid-19 nantinya
Untuk mencegah hal tersebut, maka ada beberapa makanan dan minuman yang sebaiknya dikurangi, bahkan dihindari mulai sekarang.
1. Minuman manis
"Asupan optimal minuman ini adalah nol," kata Vasanti S. Malik, ScD, seorang ilmuwan peneliti di Harvard T.H. Chan School of Public Health.
"Mereka tidak memiliki manfaat kesehatan," lanjutnya.
Jika kamu tidak sadar, efek samping berbahaya dari minum terlalu banyak soda dan minuman manis lainnya termasuk penambahan berat badan, diabetes, kerusakan gigi, nyeri sendi, masalah ginjal, penyakit jantung, dan sebagainya.
Baca Juga: 10 Tips Isolasi Mandiri di Rumah Jika Kamu Terinfeksi Covid19
2. Makanan olahan
Menurut Torey Armul, R.D., juru bicara Academy of Nutrition and Dietetics (AND), makanan olahan didefinisikan sebagai makanan yang telah diubah atau dibuat sedikit berbeda dari bentuk aslinya melalui proses pabrik.
Makanan dengan proses tinggi cenderung dibuat dengan banyak bahan kurang baik, seperti tepung putih, gula putih, dan lemak tidak sehat.
Itu semua cenderung memiliki zat aditif yang meningkatkan kadar lemak, natrium, dan gula untuk meningkatkan umur simpan atau kelezatan.
3. Minuman energi
Seperti yang pernah dikatakan Chris Fernandez, B.S., CPT, dan CEO dari Women's Health Interactive, minuman energi mungkin menjadi salah satu pilihan terburuk.
"Mereka diisi dengan stimulant, seperti kafein, yang membebani kelenjar adrenal Anda. Itu membuat tubuh bergantung padanya untuk energi,” katanya.
Minuman energi juga banyak mengandung gula dan pengawet buatan.
Makanan cepat saji diproses dan diisi dengan gula, lemak, dan garam yang banyak.
Otomatis itu tak baik untuk kesehatan.
5. Minuman beralkohol
Dalam studi tahun 2018 dan diterbitkan dalam jurnal The Lancet, mengaitkan penggunaan alkohol berat dengan kematian dini.
Hasil menunjukkan bahwa tingkat minum yang paling aman adalah tidak ada.
Telah banyak dilaporkan, efek samping dari meminum alkohol setiap hari sangat fatal.
Seperti penambahan berat badan, penyakit jantung, kemandulan, osteoporosis, kerusakan hati, hingga cadel yang berkepanjangan.
(*)
Tangis Nunung Pecah saat Singgung Soal Kariernya di Dunia Hiburan, Sebut Perannya Kini Sudah Tergantikan
Source | : | eatthis.com |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Nurul Nareswari |