Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum
Grid.ID – Lingkungan kerja yang nyaman mempunyai pengaruh yang besar terhadap produktivitas karyawan.
Oleh sebab itu, penting untuk menciptakan suasana yang suportif dan kekeluargaan di lingkungan kerja.
Tapi pada kenyataannya, ada beberapa tempat kerja yang lingkungan kerja sangat toxic sehingga memengaruhi mood dan produktivitas karyawan.
Tentunya jika dibiarkan terus menerus, kondisi ini akan berdampak buruk pada karyawan.
Lalu bagaimana cara mengenali lingkungan kerja yang toxic?
Baca Juga: Merasa Terbebani Gegara Berusaha Buat Menyenangkan Orang Lain? Yuk Berhenti Jadi People Pleaser
Berikut adalah ciri-ciri lingkunga kerja yang toxic, dilansir dari Kompas.com oleh Grid.ID:
Kadang kala, kamu merasa kesulitan dalam menyelesaian pekerjaan, padahal kamu sudah berusaha maksimal.
Mungkin, itu bukan karena kamu yang tidak cakap, melainkan memang beban kerja yang tidak realistis.
Akhirnya, ini berefek pada kesehatan fisik dan mental kamu.
Kamu bisa jadi kelelahan, merasa cemas, tidak bersemangat, atau bahkan depresi.
Jika tidak ada perjanjian tertentu yang telah disetujui kedua belah pihak, normalnya jam kerja adalah delapan jam sehari.
Tapi dalam kenyataannya, ada beberapa perusahaan yang bandel dan menerapkan jam kerja lebih dari itu secara sepihak.
Menurut seorang psikoterapis, Mayra Mendez, PhD, LMFT, ada penelitian yang menilai bahwa seseorang yang bekerja selama berjam-jam dapat menyebabkan depresi.
Untuk itu, Mendez menyarankan agar kita mengizinkan diri kita untuk istirahat, mematikan telepon sejenak dan pulang pada jam yang sehat di malam hari.
Lingkungan kerja yang toxic juga dapat memicu stres dan kekhawatiran yang tidak sehat.
Menurut seorang psikolog, Lindsay A. Henderson, PsyD, tubuh dan pikiran kita akan mengirimkan reaksi apabila kita merasa tidak nyaman dengan pekerjaan atau suasana di tempat kerja.
Tubuh kita bisa saja mengirim sinyal dengan sakit perut, tegang, dan selera makan menurun.
Atasan yang meledak-ledak amarahnya, rekan yang tidak peka budaya, dan perilaku menindas adalah salah satu ciri lingkungan kerja toxic.
Mempromosikan sistem 'kita versus mereka', dan mencaci seseorang karena perbedaan atau preferensi individu, adalah perilaku yang kasar dan menurunkan moral.
Jika kita merasa bahwa kita sulit berpendapat karena pendapat kita selalu ditolak, maka itu adalah tanda lingkungan kerja yang toxic.
Berhati-hatilah karena kondisi ini bisa membuat kita tidak bisa berkembang.
Ada sebuah pepatah yang menyebutkan, “Kita tidak meninggalkan pekerjaan, kita meninggalkan pemimpin yang buruk”.
Kadang-kadang pemimpin yang buruk adalah hasil dari pemimpin di atasnya yang buruk.
Hirarki pemimpin yang buruk ini yang membuat setiap elemen dan setiap bagian dari tempat kerja itu menjadi toxic.
Ciri-ciri pemimpin yang buruk di antaranya adalah ia terus menerus mengkritik, merusak keputusanmu, dan menyalahkan kesalahan siapapun kecuali dirinya sendiri.
Komunikasi adalah hal yang paling dibutuhkan dalam berorganisasi.
Komunikasi yang buruk sering kali menimbulkan kebingungan dan biasanya dari sini akan timbul beberapa masalah dan kesalahpahaman.
Berikut adalah contok komunikasi yang buruk:
- Kurangnya kejelasan pada suatu pekerjaan
- Pemahaman karyawan yang berbeda-beda dalam menerima pesan
- Komunikasi pasif-agresif
- Gagal dalam mendengarkan
- Komunikasi tentang hal di luar pekerjaan yang konstan
Baca Juga: Tak Semua Dibayar Mahal, Shah Rukh Khan Ternyata Juga Pernah 3 Kali Main Film Tanpa Upah!
(*)
Source | : | Kompas.com,Career Contessa |
Penulis | : | Ragillita Desyaningrum |
Editor | : | Okki Margaretha |