Pada akhirnya, jangan lupa bahwa ia hanyalah seorang anak kecil.
Jadi, tekankan fakta bahwa ada lebih banyak hal untuk ditonton daripada pornografi.
Hal berikutnya yang harus dilakukan adalah menyelidiki sumbernya.
Cari tahu bagaimana dia menemukannya.
Apakah dari pencarian internet?
Atau, apakah dia tidak sengaja saat menonton yang lain?
Cara yang mudah adalah dengan menelusuri riwayat browser.
Ini akan memberi tahu dengan tepat kapan semuanya dimulai dan seberapa banyak anak terekspos.
Tundalah waktu anak untuk benar-benar memiliki perangkat pribadi.
Simpan komputer di ruang tamu.
Dengan melakukan ini, anak akan tetap berpegang pada tugas sekolah daripada menjelajah keinginan sendiri.
(*)
Viral Rumah Dijual Rp 27 Juta di Yogyakarta, Kondisinya Horor dan Bikin Merinding, Akan Dibeli Joko Anwar?
Source | : | kidspot |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Okki Margaretha |