Perlu diperhatikan bahwa BMI pun memiliki keterbatasan (seseorang yang sangat berotot dan kurus dapat digolongkan sebagai obesitas), tetapi saat menilai populasi yang lebih besar, umumnya dianggap cukup akurat karena perbedaannya lebih besar satu sama lain.
Hasil menunjukkan bahwa melewatkan makan malam, yang jauh lebih jarang terjadi dibandingkan melewatkan sarapan, memiliki hubungan yang lebih kuat dengan penambahan berat badan dan obesitas daripada melewatkan sarapan.
Para peneliti menyarankan bahwa alasan melewatkan makan malam dapat menyebabkan penambahan berat badan adalah karena hal itu membuat orang lebih lapar, sehingga mereka akhirnya makan lebih banyak sepanjang hari.
Baca Juga: Waduh! Ada 5 Kebiasaan yang Bikin Berat Badan Melonjak Naik, Termasuk Makan Terlalu Cepat
Penjelasan lain yang mungkin adalah menu makan malam biasanya merupakan makanan bergizi, seperti protein dan sayuran tanpa lemak.
Jadi melewatkan makan malam bisa diartikan diet berkualitas rendah.
Akan tetapi, para peneliti mencatat bahwa penelitian mereka masih memiliki keterbatasan.
Penelitian harus lebih diperdalam untuk memperhitungkan faktor-faktor seperti olahraga, stres, hingga depresi.
(*)
Source | : | Businessinsider.in |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Okki Margaretha |