Seseorang yang punya alergen telur atau alergi terhadap telur bisa saja terkena ruam-ruam merah di kulit, seperti bisul maupun gejala alergi lainnya.
Melansir Journal of Agricultural and Food Chemistry, gejala alergi telur biasanya berupa sakit kepala, mual, dan ruam-ruam kemerahan di kulit.
Sementara itu, bagi orang yang sehat atau tidak punya alergi terhadap telur, makan telur tak akan menyebabkan timbulnya ruam-ruam atau bintik merah yang dianggap sebagai bisul.
Jadi, anggapan yang selama ini berkembang mengenai telur dapat sebabkan bisul bisa dikatakan hanya sebagai mitos.
Melansir Mayo Clinic, kebanyakan bisul disebabkan oleh Staphylococcus aureus, sejenis bakteri yang biasa ditemukan di kulit dan di dalam hidung.
Benjolan bisul akan terbentuk saat nanah terkumpul di bawah kulit.
Bisul terkadang juga dapat berkembang di tempat-tempat di mana kulit telah rusak oleh cedera kecil atau gigitan serangga, yang membuat bakteri Staphylococcus aureus mudah masuk.
Apabila seseorang berkali-kali dihinggapi bisul atau sekaligus dalam jumlah besar, maka ada kemungkinan terdapatnya penyakit sebagai penyebab infeksi, seperti penyakit diabetes mellitus.
(*)
3 Bulan Nunggak SPP, Siswa SD Duduk di Lantai Jadi Tontonan Teman Sekelas, Pagi sampai Siang Tak Boleh Duduk di Bangku
Source | : | Kompas.com,SURYA.co.id |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Nesiana |