Pembuatan tanda seperti SOS digunakan agar ketika ada update perkembangan terkait krisis yang terjadi, maka pihak terkait yang membutuhkan informasi bisa mengetahui lewat pinpoint tersebut.
Namun, diketahui bahwa tulisan sinyal SOS sudah tak tampak lagi di Pulau Laki pada Kamis (21/1/2021) lalu.
Dilansir dari Tribunnews.com, pihak Google telah menghapus tanda SOS tersebut dari Pulau Laki.
"Kami telah menghapus ikon di lokasi tersebut dari Google Maps," terang perwakilan Google Indonesia, Rabu (20/1/2021).
Google menjelaskan bahwa tanda seperti itu berasal dari berbagai sumber, termasuk pihak ketiga, sumber publik, dan kontribusi pengguna.
Oleh karena itu, data yang dimasukkan pada tanda seperti SOS belum tentu akurat meski tujuannya untuk mendapatkan pengalaman peta digital yang lebih komprehensif dan relevan.
"Tetapi kami menyadari bahwa mungkin sesekali ada ketidakakuratan yang dapat muncul dari salah satu sumber tersebut," lanjut Google.
Direktur Operasi Basarnas, Brigjen Rasman MS pun menegaskan bahwa sinyal SOS tersebut hoaks dan pihaknya telah mendatangi lokasi tersebut.
Saat diperiksa, tidak ada apapun yang terjadi pada titik SOS itu muncul.
"Enggak ada itu ya, tidak benar. Enggak ada tanda-tanda itu, sudah didatangi enggak ada," ungkap Rasman.
(*)
Anti Hedon, Sederhananya Putra Inul Daratista, Rela Jajan Sehari Cuma Segini Walau Sang Ibu Bergelimang Harta
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com |
Penulis | : | Nisrina Khoirunnisa |
Editor | : | Nesiana Yuko Argina |