Selain itu, Maya juga ingin menyelesaikan studi S3 tepat waktu, mencari pekerjaan, dan mendirikan sekolah khusus bagi orang yang tidak mampu.
"Membangun karakter dan pola pikir itu penting dalam hidup, mungkin ada beberapa hal yang bisa dipelajari dari pendidikan nonformal, tetapi untuk hal tertentu seperti sosialisasi, sopan santun, perkembangan ilmu, dan teknologi bisa dibantu dengan menempuh pendidikan formal," tambah Maya.
Jika ditanya terkait tipsnya bisa menjadi mahasiswi termuda S3 di ITB, Maya tak bisa menjelaskannya secara gamblang.
Baca Juga: Yuk, Jadikan Rutinitas Minum Kopi Jadi Lebih Sehat dengan 9 Cara Ini
Melalui Twitter pribadinya @MayaNabila_, ia membeberkan bahwa yang terpenting adalah niat untuk berubah menjadi lebih baik.
"Niat gerak, jangan rebahan aja," tulis Maya dalam cuitannya di Twitter.
Maya juga menyebutkan bahwa caranya mengatur waktu adalah membuat 'list to do' terkait tugas dan deadline yang harus diselesaikannya hari itu.
"Aku bikin deadline, kayak berapa hari tugas ini harus selesai. Kalau aku lalai, suka ga suka, walau gak tidur aku selesaiin. Tetep main juga kok. Karena aku utamain selesaiin kewajiban, habis itu main deh. Tapi saat harus ambis, aku fokus berkurung diri di kamar," beber Maya tentang caranya mengatur waktu.
Baca Juga: Mengaku Single, Barbie Kumalasari Tak Lagi Pacaran dengan Erevano
Maya mengingatkan para followersnya agar meletakkan motivasi semangat pada diri sendiri, karena yang bisa berjuang dan bangkit adalah dirinya seorang.
Maya mengaku walau kini menjadi mahasiswi S3 termuda di ITB, ia tetap menjalani kehidupan sekolah yang normal dan main games seperti anak seusianya.
Source | : | Twitter,itb.ac.id |
Penulis | : | Nisrina Khoirunnisa |
Editor | : | Nurul Nareswari |