Upaya-upaya yang dilakukan suku Baduy agar virus tersebut tidak memasuki wilayah mereka salah satunya adalah dengan antisipasi yang cepat.
Begitu kasus Covid-19 diumumkan pertama kali di Indonesia pada Maret tahun lalu, pihaknya langsung bertindak cepat dengan memerintahkan warga Baduy yang ada di perantauan untuk langsung pulang.
Lalu, sebagai kawasan adat yang kerap dikunjungi wisatawan, Baduy juga membatasi kunjungan selama pandemi.
Orang-orang yang datang ke Baduy, kata Saija, harus mengikuti protokol kesehatan.
Warga Baduy juga diwajibkan untuk selalu mengenakan masker.
Upaya lain untuk menanggulangi Covid-19 juga dilakukan dengan cara tradisional, yaitu dengan mantra dan doa.
Saija mengatakan, setiap saat, kerap dilakukan doa bersama untuk meminta keselamatan bagi warga Baduy.
“Beberapa waktu lalu bersama Jaro Tangtu kita kumpul, berdoa, nyareat-lah istilahnya untuk keselamatan warga Baduy, kita pagari juga batas-batas wilayah dengan doa, ada mantra-mantranya," kata dia.
Baca Juga: Sama-sama Kehilangan Fungsi Indera Penciuman, Ini Bedanya Anosmia karena Covid-19 dengan Pilek
Seperti yang kita ketahui suku Baduy adalah kelompok etnis yang hidup di Pegunungan Kendeng, Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten.
Tegas, BPOM Tarik Produk Suntik DNA Salmon Dokter Richard Lee yang Tak Sesuai Izin Edar
Source | : | Kompas.com,Tribunnews Wiki |
Penulis | : | Bella Ayu Kurnia Putri |
Editor | : | Nurul Nareswari |