Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum
Grid.ID – Ketika hamil, terutama pada trimester awal, wanita cenderung merasakan mual dan muntah atau yang sering disebut morning sickness.
Morning sickness ini seringkali disalahartikan hanya terjadi di pagi hari, padahal nyatanya bisa terjadi sepanjang hari.
Namun ternyata, ada beberapa wanita yang justru tidak mengalami morning sickness sama sekali.
Baca Juga: Sebut Bipolar, Putri Titian: Fix Gue Jadi Janda Nih!
Kehamilannya justru terasa nyaman, tanpa keluhan mual-mual, muntah, ataupun pusing.
Hal ini tentunya menjadi tanda tanya besar, karena morning sickness sangat lekat dengan gejala kehamilan trimester pertama.
Lalu, apakah kondisi ini normal?
Baca Juga: Istri Sule Keguguran karena Pendarahan, Ini yang Perlu Kamu Ketahui Soal Pendarahan Saat Hamil Muda
Dilansir oleh Grid.ID dari GridHealth.ID, morning sickness terjadi pada 70 persen ibu hamil, sedangkan 30 persen ibu hamil tidak mengalami morning sickness.
“Ada sebagian wanita yang mengalami morning sickness, ada juga yang tidak.”
“Ada yang mengalaminya di kehamilan pertama, tapi saat hamil anak kedua tidak mual muntah sama sekali," kata Marra Francis, dokter obgyn di Texas dan juga tim penulis buku "Mommy MD Guides".
Baca Juga: Tantang Pasangan Pakai Pregnancy Belly, Simulator Ibu Hamil Agar Pria Lebih Menghargai Wanita Hamil
Menurut Francis, morning sickness terjadi karena adanya peningkatan beberapa hormon, terutama Human Chorionic Gonadotropin (hCG).
Peningkatan hormone ini memang terjadi sangat pesat di awal kehamilan dan peningkatannya akan bertambah dua kali lipat setiap minggunya di beberapa minggu pertama kehamilan.
Pada beberapa wanita yang tidak merasakan morning sickness sama sekali, bisa jadi menandakan kadar hormon di tubuhnya rendah.
Baca Juga: Hamil Ketika Pandemi? Jangan Khawatir, Terapkan Tips-Tips Ini Supaya Ibu dan Bayi Aman
Nah, jika hormon ini terus menerus dalam kadar rendah tanpa adanya peningkatan dapat meningkatkan risiko keguguran.
Namun kembali lagi, tidak mengalami morning sickness bukan menandakan kadar hormon dalam tubuh tidak normal.
"Jika tidak mengalami morning sickness, bukan berarti kadar hormonalnya tidak normal, bisa juga karena tubuhnya bisa menoleransi kehamilan lebih baik," kata Francis.
Baca Juga: Alami Keguguran Setelah Dinyatakan Positif Hamil, Nathalie Holscher Khawatir Kecewakan Sule
Biasanya morning sickness ini akan hilang memasuki trimester kedua, sebab tubuh sudah bisa menangani kadar hormon yang meningkat.
Tapi pada beberapa kasus, ada juga yang gejala mualnya tidak juga hilang sampai akan melahirkan.
Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya hamil anak pertama, pernah mengalami morning sickness di kehamilan sebelumnya, mengandung anak kembar juga ada riwayat morning sickness di dalam keluarga.
Melansir dari Kompas.com, ada beberapa cara untuk menghindari efek samping dari morning sickness pada ibu hamil, yaitu:
- Istirahat cukup
- Menghindari makanan atau aroma yang memicu mual
- Mengonsumsi makanan kecil seperti roti panggang atau biskuit sebelum bangun dari tempat tidur
- Mengonsumsi banyak air agar tidak dehidrasi
- Mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung jahe
(*)
>
Beda dengan Azura, Aurel Hermansyah Rayakan Ulang Tahun Atta Halilintar secara Sederhana, sang Artis Beri Pesan dan Harapan Ini
Source | : | Kompas.com,Grid Health |
Penulis | : | Ragillita Desyaningrum |
Editor | : | Okki Margaretha |