Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Ternyata makanan, obat-obatan, dan masalah kesehatan dapat mengubah warna feses, loh.
Sebelumnya perlu diketahui bahwa feses memiliki warna yang bervariasi adalah normal.
"Sangat normal jika feses memiliki warna yang bervariasi," kata Felice Schnoll-Sussman, MD, direktur Pusat Kesehatan Gastrointestinal Jay Monahan di New York-Presbyterian dan Weill Cornell Medicine.
Seringkali, perubahan warna ini disebabkan oleh makanan.
Baca Juga: Hamil Tapi Tidak Mengalami Morning Sickness, Normalkah Begitu?
Tapi semua warna corak coklat dan corak hijau masih dianggap normal.
"Coklat biasanya dikaitkan dengan pemecahan alami empedu," kata ahli gastroenterology, Brett Mendel, MD,
Empedu disekresikan oleh hati dan membantu memecah lemak.
Nah, kotoran yang tidak berwarna coklat atau hijau tidak selalu menjadi perhatian.
Baca Juga: Bumil dengan Mata Minus Tidak Boleh Melahirkan Normal? Cek Faktanya!
Tetapi setiap kali ada perubahan warna pada tinja atau jika kamu khawatir tentang warna tinja dan gejala lainnya, tidak ada salahnya untuk berbicara dengan dokter.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini akan dipaparkan arti warna fases seperti Grid.ID lansir dari laman Health.com.
1. Berwarna hijau
Seringkali, kotoran yang berwarna hijau mungkin disebabkan oleh sesuatu dalam makanan, seperti sayuran berdaun hijau atau pewarna makanan hijau.
Menurut Dr. Mendel dalam beberapa kasus, kamu bahkan dapat melihat potongan sayuran di kotoran, seperti kangkung.
Baca Juga: Konsumsi Makanan Ini Bisa Bantu Lancarkan Menstruasi, Cobain Sekarang!
Tetapi kotoran berwarna hijau juga bisa menjadi tanda bahwa makanan bergerak melalui saluran pencernaan terlalu cepat, tanpa waktu yang cukup bagi empedu untuk berubah warna menjadi coklat.
Hal ini dapat terjadi karena diare atau sesuatu yang disebut "sindroma dumping", paling umum terjadi setelah operasi perut atau esofagus.
2. Berwarna tanah liat atau pucat
"Ini bisa mengindikasikan tidak adanya empedu," kata Dr. Mendel.
Sering kali penyumbatan aliran empedu yang normal adalah salah satu indikator pertama kanker pankreas.
Baca Juga: 6 Makanan yang Dikonsumsi Sebelum Olahraga, Agar Dapat Banyak Energi
Jika terjadi sesuatu yang serius seperti kanker pankreas atau penyakit hati, tinja berwarna tanah liat atau pucat juga dapat disertai dengan penyakit kuning mata dan kulit yang menguning, yang berarti empedu tidak dilepaskan ke saluran pencernaan.
3. Berwarna kuning
Orang mungkin memperhatikan kotoran berwarna kuning dalam beberapa situasi berbeda.
Seringkali, ini terkait dengan makanan berlemak yang tidak terurai sepenuhnya.
Itu dapat dikaitkan dengan masalah pankreas.
Baca Juga: Selain Migrain, Inilah Penyebab Utama Sakit Kepala Saat Bangun Tidur di Pagi Hari
Jika tinja berwarna kuning, berminyak, dan baunya lebih buruk dari biasanya, itu mungkin merupakan tanda penyakit celiac atau infeksi yang disebabkan oleh parasit giardia.
Namun pada bayi, terutama yang diberi ASI, feses berwarna kuning dianggap normal.
4. Berwarna hitam
Kotoran hitam sering menjadi indikator perdarahan, biasanya di saluran pencernaan bagian atas perut atau bagian pertama dari usus kecil, yang disebut duodenum.
Darah di saluran pencernaan bagian atas juga dapat memberikan konsistensi pada tinja dan dapat disebabkan oleh borok, luka, atau tumor.
Jika kamu melihat kotoran hitam, segera hubungi dokter.
Baca Juga: Han So Hee Dilarikan ke Rumah Sakit karena Cedera Tulang Rusuk, Apakah Berbahaya?
Namun, warna hitam saja tidak selalu menjadi perhatian.
Suplemen zat besi dan licorice hitam juga dapat mengubah kotoran menjadi hitam.
Konsistensi dalam kasus tersebut biasanya normal.
5. Berwarna merah cerah
Beberapa makanan, seperti bit dan gelatin merah, dapat menyebabkan kotoran kemerahan.
Baca Juga: Terlanjur Kecanduan Gula? Coba Lakukan 3 Hal Ini untuk Mengatasinya
Warna merah cerah seringkali merupakan tanda pendarahan di bagian bawah saluran usus.
Jika kotoran berwarna merah cerah, itu adalah sesuatu yang harus diperhatikan.
Darah di kertas toilet setelah buang air besar juga bisa menjadi tanda wasir, tetapi darah yang masuk ke toilet menunjukkan perdarahan divertikular atau keganasan di usus besar.
(*)
Source | : | Health |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Nesiana |