Bentuk cendol dan dawet pun sama. Hanya saja, bahan pembuat yang berbeda.
Bahan untuk membuat dawet dibuat dari tepung beras. Sementara cendol dari tepung kacang hijau atau hunkwe, meskipun di beberapa resep, cendol kerap dibuat dengan tepung beras pula.
Baca Juga: Mulai Sekarang Praktik Masak Nasi Pakai Air Panas, Ternyata Punya Manfaat Lebih daripada Air Biasa!
Untuk dawet sendiri ada berbagai macam.
Di antaranya adalah dawet ayu dari Banjarnegara, dawet ayu rumput laut dari Kediri, dan dawet jepara dari Jepara.
Lebih lanjut, dikutip Grid.ID dari Kompas.com, minuman ini juga dikenal produk pedesaan agraris.
Hal ini karena bahan pembuatannya.
Baca Juga: Garis Hitam di Punggung Udang Harus Dibersihkan atau Tidak? Ini Penjelasan Ahli
"Budidaya padi dalam ekologi sawah Indonesia sangat mendukung lahirnya cendol. Wajar jika ia tumbuh subur di lingkungan pedesaan. Dilihat sebagai produk sejarah kebudayaan, cendol menjadi pencapaian penting manusia Indonesia di dapur karena bahan beras yang mudah disediakan tak perlu impor, bisa mandiri menyediakan sendiri," kata Dosen Prodi Sejarah Fakultas Sastra Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, Heri Priyatmoko, Selasa (3/10/2017).
Oleh karena itu, kedua minuman ini memiliki kemungkinan menyebar di daerah Asia Tenggara karena ekologi persawahan yang mirip dengan di Indonesia.
(*)
Source | : | Kompas.com,Bobo.grid.id |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Nesiana Yuko Argina |