Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum
Grid.ID – Mengonsumsi makanan yang kaya akan nutrisi penting seperti sayur-sayuran penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak.
Namun permasalahannya adalah anak kerap menolak untuk memakan sayur.
Alasannya klasik, yaitu rasa sayur yang tidak enak dan pahit di lidah si kecil.
Melansir Healthline via Kompas.com, peneliti di University of Kentucky berpendapat, terdapat gen tertentu yang membuat senyawa di beberapa sayuran terasa pahit di lidah sebagian orang.
Baca Juga: Jangan Salah Lagi! Ini Perbedaan Diabetes Tipe 1 dengan Diabetes Tipe 2
"Orang-orang semacam itu juga mungkin memiliki kepekaan serupa saat mencicipi cokelat hitam sampai kopi," jelas Jennifer L. Smith, salah seorang peneliti.
Ini mungkin adalah alasan ilmiah yang menjelaskan mengapa ada anak yang merasa pahit ketika mengonsumsi sayuran.
Meski demikian, hal ini tentu menjadi dilema bagi orang tua.
Di satu sisi orangtua ingin anaknya mendapatkan asupan nutrisi penting pada sayur, namun di satu sisi lainnya orangtua tidak ingin memaksa anaknya bahkan hingga anaknya menangis.
Baca Juga: Mengenal Manfaat Matcha untuk Kesehatan, Minuman Berwarna Hijau yang Sering Ada di Kafe Kekinian
Apabila orangtua tidak membiasakan si kecil mengonsumsi sayur, maka bisa jadi anak tumbuh besar tanpa menyukai sayur sama sekali.
Bisa juga pertumbuhan anak tidak sama dengan teman-temannya yang biasa mengonsumsi sayur.
Melansir dari Psychology Today via Kompas.com, orangtua bisa perlahan-lahan mengenalkan lidah anak dengan sayur.
Berikut adalah kiat atau tips membuat anak menyukai sayur:
1. Kenalkan dan ajak bicara soal sayur
Daripada diam-diam menaruh sayuran dalam piring anak, ada baiknya orangtua mengenalkan terlebih dahulu sayur yang akan dimakan si kecil.
Baca Juga: Mata Minus Dapat Disembuhkan dengan Operasi Lasik, Seperti Ini Prosedurnya
Orang tua perlu menyadari bahwa pengulangan berkali-kali dapat membantu anak merasa familiar dengan hal yang asing atau baru baginya, seperti sayur.
Mula-mula, tawarkan sayur secara baik-baik. Jika anak menolak, tak perlu emosi.
Cobalah untuk menyelipkan topik obrolan hari itu seputar sayur dengan bahasa yang mudah dicerna si kecil.
Mungkin dibutuhkan percobaan 10 kali sampai anak tak lagi susah makan sayur.
2. Berikan contoh
Memberikan contoh langsung di depan anak dapat membuat anak tertarik untuk menirukan apa yang kita lakukan.
Siapkanlah sayuran di depan si kecil, lalu makan sayuran tersebut di depan si kecil langsung.
Cepat atau lambat si kecil akan penasaran dan tertarik dengan sayuran yang kita makan.
3. Awali sayuran yang lebih manis
Ketika anak sudah mulai berminat untuk memakan sayuran, jagalah minat itu dengan memberikan sayuran yang rasanya lebih manis.
Orang tua bisa mulai dengan wortel, kacang polong, atau brokoli yang tidak terasa pahit.
Setelah anak mulai menyukai sayur, baru orangtua dapat memberikan sayur dengan cita rasa yang lebih kuat seperti bayam, asparagus, atau kubis.
4. Tanyakan minatnya
Menanyakan minat dan preferensi si kecil dapat membantu si kecil untuk lebih menyukai sayuran.
Baca Juga: Awas, Hobi Rebahan Bisa Jadi Petaka Buat Kesehatan, Ini 7 Akibat Kalau Tubuh Kita Kurang Gerak
Tanyakan menu sayuran kesukaannya, apakah ia suka jika kita menaruh keju di atas sayurannya atau apakah ia suka sayurannya diberikan bumbu-bumbu tertentu.
5. Ajak anak untuk ikut menyiapkan makanan
Melibatkan anak di dapur untuk menyiapkan makanan dapat menjadi cara yang asyik untuk membuat anak mau memakan sayur.
Pasalnya, jika anak ikut membantu menyiapkan sayuran untuk menu makan nanti, kecil kemungkinan anak menolak untuk memakan sayuran yang telah disiapkannya.
Selain itu, orangtua juga dapat melibatkan anak dalam membantu merawat tanaman sayur.
Melihat tanaman yang dirawatnya tumbuh lalu bisa dipanen, bisa menjadi kepuasan tersendiri bagi anak.
6. Memotong sayuran kecil dan tipis tipis
Melansir dari Nova.id, seorang Culinary Nutrition Expert, Mia Maria, memotong sayur menjadi ukuran yang kecil dapat menjadi trik agar anak mau memakan sayur.
Sayuran yang telah dipotong menjadi kecil ini dapat kita selipkan dalam makanan yang disukai si kecil.
(*)
Source | : | Kompas.com,Nova |
Penulis | : | Ragillita Desyaningrum |
Editor | : | Nesiana Yuko A |