Alergi susu terjadi karena tubuh bereaksi berlebihan terhadap protein yang ada di dalam susu sehingga memunculkan alergi.
Alergi susu sapi bisa menyebabkan gejala seperti, asma, sesak napas, diare, muntah, dan gangguan pencernaan.
Dalam kasus parah, alergi susu juga bisa menyebabkan anafilaksis yang mengancam nyawa.
Baca Juga: Benarkah Mengonsumsi Susu Dapat Menyebabkan Timbulnya Jerawat? Ini Kata Pakar!
Dikutip dari Nova.id, susu sapi biasanya mengandung residu hormon dan antibiotik, serta dioksin dan polychlorinated biphenyls (PCBs).
Zat residu ini bisa berdampak negatif bagi kesehatan manusia, antara lain berdampak buruk pada sistem saraf, sistem reproduksi, dan sistem kekebalan tubuh.
Dalam kasus yang lebih parah, zat ini juga berpotensi meningkatkan risiko jenis kanker tertentu.
Baca Juga: Ajaib, 9 Makanan Ini Bisa Membuat Bahagia Seketika Loh
Memang betul bahwa susu baik untuk kesehatan tulang, bahkan dapat mencegah pengeroposan tulang atau osteoporosis.
Namun jika dikonsumsi berlebihan, susu justru dapat meningkatkan risiko patah tulang.
Melansir dari Kompas.com, risiko ini bisa terjadi apabila kamu mengonsumsi tiga gelas susu sapi atau lebih karena protein hewani pada susu sapi menghasilkan asam saat dipecah.
Untuk menetralkan dan membuang asam, tubuh harus menggunakan kalsium yang dikandung susu serta simpanan kalsium dalam tubuh.
Diminta Nikah Ulang, Mahalini Akhirnya Bongkar Biang Kerok Masalah Pernikahannya Tidak Sah hingga Ditolak Pengadilan: Kesalahan
Source | : | Kompas.com,Nova.id,eat this |
Penulis | : | Ragillita Desyaningrum |
Editor | : | Okki Margaretha |