Kemudian ada juga asteroid 2020 TB12 yang melintas dekat bumi pada 1 Februari pukul 12.51 WIB, dengan jarak 6,75 jb atau 2.594.000 km.
"Kalau kelajuannya 32.000 km/jam, seharusnya tiba 81 jam lagi, atau 3 hari 9 jam," tuturnya.
Andi mengatakan bahwa untuk mengetahui secara pasti penyebab dentuman itu, pihaknya juga harus berkoordinasi dengan BMKG juga.
Baca Juga: Dikabarkan Bercerai, Celine Evangelista Malah Umbar Penampilan Seksi Tampak Belahan Dada
Selanjutnya, Andi mengatakan ada beberapa hal yang diduga menjadi penyebab munculnya suara dentuman.
Hal itu bisa jadi seperti adanya benda jatuh dari langit hingga sonic boom.
“Jadi belum bisa dipastikan, tapi ya dugaan ke arah sana (asteroid yang jatuh ke Bumi), selain kemungkinan yang lain seperti seperti sonic boom (dentuman sonic) dari armada angkatan udara yang sedang latihan, dan lain sebagainya," ujarnya.
Sementara itu, menelisik dari SURYAMALANG.COM, Pihak BPDB Kota Malang mengatakan jika sumber suara yang menghebohkan warga itu bukanlah dari gunung Raung atau Semeru.
“Sudah ditanyakan ke rekan-rekan BPDB Lumajang dan Banyuwangi. Sumber suara tidak berasal dari gunung Raunf dan gunung Semeru,” jelas Adin, Operator Pusdalops BPDB Kota Malang.
(*)
Source | : | Kompas.com,Suryamalang.com |
Penulis | : | Bella Ayu Kurnia Putri |
Editor | : | Nurul Nareswari |