Mengingat, perjalanan dakwah Syekh Ali Jaber di Indonesia, berawal dari timur Indonesia itu.
Namun, setelah pembicaraan keluarga besar, akhirnya jenazah Syekh Ali Jaber dimakamkan di Pesantren Tahfidz Da’arul Quran, Cipondoh, Kota Tangerang, Banten di hari yang sama sekitar pukul 17.00 WIB.
Sebelum dimakamkan, jenazah Syekh Ali Jaber juga disalatkan di sebuah masjid yang jaraknya tak sampai 50 meter dari lokasi makamnya.
Proses pemakaman saat itu berlangsung haru, meski harus tetap mematuhi protokol kesehatan yang sudah diterapkan.
Kumandang tahlil, tak hentinya berkumandang, ketika jenazah Syekh Ali Jaber dipindahkan dari keranda jenazah, menuju liang lahatnya.
Terkait pemilihan lokasi makam, Pesantren Tahfidz Da’arul Quran adalah milik dari Ustaz Yusuf Mansur.
Ustaz Yusuf Mansur mengaku sangat bersyukur dan terhormat karena akhirnya keluarga, yang diwakili oleh adik Syekh Ali Jaber, Syekh Muhammad, memilih tempatnya.
“Hari ini kehormatan dan kemuliaan dari Allah, Syekh Muhammad dan keluarga memilih Daarul Quran sebagai makam terakhirnya Syekh Ali,” ujar Ustaz Yusuf Mansur, seperti dikutip oleh Grid.ID dari Kompas.com, Kamis (4/2/2021).
“Dan kenapa Syekh Ali (dimakamkan) di sini, saya dikasih tahu Syekh Muhammad bahwa Da’arul Quran katanya termasuk yang pertama-tama menerima Syekh Ali dan menjadi rumahnya Syekh Ali,” ujar Ustaz Yusuf Mansur.
Syekh Ali Jaber memang belum satu bulan meninggalkan kita semua, namun makamnya sampai hari ini masih saja dibanjiri pengunjung.
Salah satu peziarah yang datang adalah artis sekaligus presenter Arie Untung.
Lewat akun media sosialnya, Arie Untung memperlihatkan kondisi terkini makam Syekh Ali Jaber, yang sedianya bertambah usia pada 3 Februari 2021 kemarin.
“Qadarullah. Kemarin bersama @hasaanjaber @syekh_muhammad_jaber @syekh.alijaber ust Ahmad Jameel dan ustadz Iskandar asisten Almarhum berziarah di Daqu tempat makam @syekh.alijaber,” tulis Arie Untung.
Dari foto yang disertakan, makam Syekh Ali Jaber terlihat sangat sederhana, bahkan tak ada yang diistimewakan.
Hanya gundukan tanah yang dibubuhi nisan sederhana yang terbuat dari kayu.
View this post on Instagram
Di bagian pinggir makam ulama besar itu, hanya ada beberapa batu blok, yang digunakan pengunjung untuk berziarah.
Menurut Arie Untung, ada beberapa kejadian di sana, yang baru ia ketahui terkait kebaikan Syekh Ali Jaber semasa hidup.
“Banyak hal unik terjadi disana. Ternyata masih banyak yang datang membacakan yassin, mendoakan di sekitar makam beliau,” tulis Arie Untung.
“Bahkan ada satu keluarga dhuafa yang ikut mendoakan, yang kediamanannya direnovasi Almarhum.”
“Padahal tidak kenal sama sekali, hanya karena mendengar laporan mengenai tempat tinggal yang rusak.”
“Padahal tempat tinggal Almarhum masih mengontrak,” tulis Arie Untung. (*)
Source | : | |
Penulis | : | Okki Margaretha |
Editor | : | Okki Margaretha |