"Inilah sebabnya mengapa begitu banyak orang menanggapi stres dengan mencari makanan yang menenangkan," kata Sletzer.
Tak hanya itu, sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal Biology Psychiatry menemukan, ternyata tubuh mengalami metabolisme lebih lambat saat berada di bawah tekanan atau stres.
Bahkan, melansir dari Fatherly, kadar kortisol yang meningkat membuat tubuh mulai membakar sesedikit mungkin kalori.
Hal ini dimaksudkan untuk menjaga dirinya tetap hidup.
Jika ini terjadi, tubuh kehilangan kemampuannya memecah lemak menjadi energi.
Kondisi ini tentu memaksa tubuh hanya mengandalkan energi yang dipasok dari makanan yang saat ini dikonsumsi.
Kabar buruknya, kortisol juga dapat menjadi semacam pukulan ganda karena memicu lonjakan gula darah sekaligus mengganggu kemampuan tubuh untuk memecah gula tersebut.
Baca Juga: Pengaruhnya Besar, Memasak Telur Pakai Cara ini Bikin Kalorinya Menjadi Lebih Rendah!
Dr Sylvia Gonsahn-Bollie, spesialis pengobatan obesitas menyebut, kortisol menurunkan kepekaan tubuh terhadap insulin.
Oleh karena itu, hindari stres untuk kesehatan dan mencegah tubuh gemuk.
(*)
Source | : | Kompas.com,YouTube,Gridhealth |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Ulfa Lutfia Hidayati |