Dilansir dari Tribunnews.com, seorang Pengamat Budaya Tionghoa, Andrian Cangianto menuturkan bahwa tidak turun hujan menjelang Imlek bukan berarti mendatangkan bencana.
"Karena Imlek jatuh pada bulan sekitar Januari dan Februari, maka Imlek identik dengan hujan," jelas Andrianto.
Andri juga menambahkan turunnya air hujan tentu menjadi berkah bagi semua orang, tidak hanya masyarakat Tionghoa saja.
"Semua agama dan semua warga dunia, saya rasa menganggap bahwa gerimis adalah berkah."
"Air adalah berkah yang diberikan oleh Tuhan untuk kehidupan manusia."
"Apalagi Indonesia adalah negara agraris, air sangat diperlukan untuk persawahan," tambah Andri.
Kendati begitu, tetap saja jika air hujan turun terlalu banyak, dapat membawa bencana karena bisa mengakibatkan banjir di sejumlah wilayah Indonesia.
(*)
Talitha Curtis Bongkar Kelakuan Ibu Angkat, Pernah Sodorin Dirinya ke Om-om di Usia 13 Tahun Demi Hal Ini
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com |
Penulis | : | Nisrina Khoirunnisa |
Editor | : | Nesiana Yuko A |