Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum
Grid.ID – Sama halnya dengan kita, Nia Ramadhani juga ternyata pernah merasa tidak percaya diri.
Bahkan Nia juga sempat mengalami fobia keramaian.
Untuk itu, istri dari Ardi Bakrie ini selalu mengatasi rasa tidak percaya dirinya dengan cara mendengarkan musik dan memberi semangat untuk dirinya sendiri.
"Lagu ini, dari dulu gue tiap gue nggak pede selalu dengerin lagu ini. Kalau jumpa fans, kayak 'Udah lu jangan nggak pede'," ungkap Nia Ramadhani saat dikutip Grid.ID di Live Streaming Tayangan Nyonya Boss, Sabtu (6/2/2021).
Menurut Nia hal ini dikarenakan bahwa ia sadar bahwa dirinya dijadikan sosok panutan oleh banyak orang.
Tentunya hal ini menjadi beban mental tersendiri bagi wanita berusia 30 tahun itu karena ia harus mengusahakan dirinya untuk terlihat sesuai dengan harapan masyarakat.
Sang Ibunda, Chanty Mercia kemudian membeberkan bahwa putrinya ini pernah memiliki ketakutan saat keramaian.
"Nia kayak phobia keramaian kan," ungkap Chanty Mercia yang dikutip dari Grid.ID.
Menanggapi hal itu, Nia yang telah mempunyai tiga anak itu mengungkapkan bahwa fobia keramaian sudah tidak ia rasakan lagi.
"Sekarang sih nggak, dulu kayak ada malunya," ungkap Nia Ramadhani.
Nah, mengenai fobia keramaian yang pernah dimiliki Nia Ramadhani, apa saja sih gejala dan penyebabnya?
Melansir dari Healthline, fobia keramaian atau dalam istilah medis dikenal sebagai enochlophobia adalah perasaan takut pada banyak orang.
Fobia ini juga berkaitan dengan fobia akan tempat dan situasi (agoraphobia) serta fobia akan kerumunan masa (ochlophobia).
Bedanya, fobia keramaian ini berkaitan dengan rasa bahaya yang dirasakan terhadap pertemuan besar dengan orang-orang yang mungkin ditemui dalam kehidupan sehari-hari.
Seseorang yang memiliki fobia keramaian tidak perlu langsung terlibat dalam keramaian untuk memicu datangnya fobia ini.
Dalam beberapa kasus, hanya dengan membayangkan berada di dalam keramaian saja mereka sudah dapat merasakan fobia ini.
Menurut National Institute of Mental Health, setidaknya 12,5 persen orang di Amerika pernah merasakan fobia ini dalam hidupnya.
Adapun gejala-gejala fobia keramaian hampir mirip dengan gangguan cemas, seperti:
- Meningkatnya detak jantung
- Berkeringat
- Merasa pusing
- Napas menjadi pendek
- Sakit perut
- Diare
- Menangis
Jika dibiarkan dalam waktu yang lama, gejala ini dapat berubah menjadi gangguan psikologis seperti depresi dan kurang percaya diri.
Hingga saat ini juga belum diketahui apa penyebab fobia ini, namun beberapa ahli mempercayai bahwa fobia ini berkaitan dengan gangguan cemas.
Selain itu faktor keturunan atau genetika juga dapat menjadi penyebab seseorang mengalami fobia ini.
Dan faktor lainnya yang menyebabkan seseorang mengalami fobia keramaian adalah pengalaman tidak menyenangkan di masa lalu.
Nah, untuk mengatasinya, biasanya seseorang dengan fobia keramaian hanya perlu menjauhi atau menghindari keramaian saja.
Namun cara ini tidak bisa dilakukan dalam jangka watku yang panjang.
Oleh sebab itu, diperlukan sebuah metode terapi untuk mengatasinya.
Healthline mengungkapkan bahwa salah satu yang bisa dilakukan untuk mengatasi atau mengurangi fobia keramaian adalah dengan memfokuskan diri dengan kondisi yang sedang berlangsung.
Artinya, dengan memfokuskan diri, pikiran kita tidak membayangkan skenario-skenario yang belum tentu terjadi di masa depan.
Selain itu, mengurangi kecemasan juga dapat mengurangi gejala-gejala fobia keramaian, caranya:
- Olahraga rutin
- Menerapkan diet sehat
- Cukup tidur
- Pastikan tubuh cukup terhidrasi
- Mengurangi kafein
- Mencoba teknik pernapasan relaksasi
- Menghabiskan waktu dengan melakukan aktivitas yang disukai
- Melakukan kegiatan sosial dalam lingkup kelompok kecil
(*)
Pak Tarno Derita Sakit Stroke, Istri Pertama Ngaku Ogah Jenguk Gegara Kelakuan Bini Muda: Pelakor Itu!
Source | : | Healthline,Grid.ID |
Penulis | : | Ragillita Desyaningrum |
Editor | : | Nesiana |