Laporan Wartawan Grid.ID, Nisrina Khoirunnisa
Grid.ID - Dalam rangka menyambut Imlek 2021, perayaan masyarakat Tionghoa itu kerap identik dengan berbagi angpau warna merah.
Warna merah yang melambangkan kemakmuran, menjadi kepercayaan bagi masyarakat Tionghoa dalam merayakan Imlek 2021 yang identik dengan berbagi angpau.
Dilansir dari Youtube Trans7 Official, seorang ahli fengshui bernama Suhu Yo membeberkan fakta mengapa Tahun Baru China khususnya masyarakat Tionghoa yang merayakan Imlek 2021 identik dengan berbagi angpau warna merah.
Menurut Suhu Yo, Imlek adalah sebuah momen bagi masyarakat Tionghoa yang menjadi tahun baru dengan harapan penuh rezeki.
"Semua orang mengharapkan Dewa Cai Shen Ye datang ke rumahnya dengan diberi emas ataupun angpau," ujar Suhu Yo terkait impian masyarakat Tionghoa menjelang perayaan Imlek.
Kemudian, rezeki dari Dewa Cai Shen Ye diharapkan dapat menjadi pembuka pintu rezeki masyarakat Tionghoa melalui berbagi angpau dengan sesama.
Baca Juga: Ingat, Inilah 4 Etiket Saat Memberi dan Menerima Hadiah di Perayaan Tahun Baru Imlek 2021!
"Untuk selanjutnya, setelah mendapatkan berkat dari Dewa Cai Shen Ye, mereka harus membagi-bagikan kepada anak-anaknya, cucu-cucunya, dan tetangganya semua, sehingga rezekinya berlimpah," imbuh Suhu Yo.
Itulah mengapa masyarakat Tionghoa identik dengan berbagi angpau saat perayaan Tahun Baru China, dimaksudkan agar rezeki mereka setahun ke depan penuh limpahan berkat dari sang Dewa.
Selain itu, ada beberapa hal yang harus dipatuhi saat berbagi angpau.
Angpau yang berasal dari kata hongbao yang berarti warna merah, menjadi alasan kenapa amplop-amplop hadiah dari masyarakat Tionghoa berwarna merah.
"Pertama, harus kertasnya merah," lanjut Suhu Yo.
Pemberian angpau juga tidak boleh sembarang dilakukan, karena hanya diberikan untuk kalangan tertentu saja.
"Kedua, memberi kepada orang yang belum nikah, atau orang tua kita yang diberi."
"Bagi yang sudah menikah, ataupun yang pernah menikah (menjanda) tidak dapat," jelas Suhu Yo.
Yang terakhir, nominal uang yang dimasukkan ke dalam angpau harus genap.
Hal itu bermakna agar rezeki masyarakat Tionghoa selalu lancar dan dipenuhi kebutuhannya.
"Uangnya harus genap, harus dua, empat, delapan, sepuluh, supaya rezeki tidak ganjil, selalu digenapi dipenuhi semua," tutupnya.
(*)
Inilah Wajah Pemenang Lomba Mirip Nicholas Saputra, Kantongi Rp500 Ribu, Mata dan Hidung Plek Ketiplek?
Source | : | YouTube |
Penulis | : | Nisrina Khoirunnisa |
Editor | : | Nesiana Yuko A |