“Tentu itu pertanyaan besar. Ngapain sih harus ngejar sampai S3? Kenapa Des?” tanyanya kemudian kepada sang bintang tamu.
Usut punya usut, tugas beratnya sebagai anggota dewan yang membuat Desy Ratnasari haus akan ilmu pengetahuan agar bisa mengimbangi rekan-rekannya saat rapat.
“Saya seneng punya dosen yang selalu menanyakan kepada saya ‘Kapan mau kuliah lagi Des? Kapan mau kuliah lagi?’.
Nah, menurut saya ini adalah support system saya agar ada keseimbangan dunia saya artis dan kemudian transformasi ke politik.
Kan di politik itu kalau kita nggak baca buku padahal setiap hari rutinitas pengawasan dan legislasi. Dan setiap kita rapat, Dirjen-Dirjen itu semuanya doktor lho, ada profesor lho!
Ini sebagai introspeksi diri sih, bagaimana saya sebagai anggota DPR bisa melakukan pengawasan yang lebih detail dan lebih advance untuk mengimbangi para Dirjen ini, para menteri ini jika saya tidak menambah ilmu?” terang Desy Ratnasari.
Meskipun tak mengharuskan pendidikan lewat jalur formal, Desy Ratnasari mengaku tertantang jika dikejar seabrek target seperti saat ia duduk di bangku kuliah.
“Ilmu tidak harus dalam konteks formal (karena) bisa kita baca sendiri, cuma most of the time kalau kita baca sendiri kalau nggak ada target tertentu kan entar deh bacanya.
Kalau kita kuliah, mau nggak mau kita harus baca. Karena ada target untuk baca, ada target untuk nulis. Ada beberapa tugas yang membuat kita harus. Ada yang mecut 'Ayo baca, ayo nulis, ayo mikir',” jelasnya.
“Luar biasa ya,” puji Dede Yusuf.
(*)
Nyesek, Abidzar Ternyata Sempat Jedotin Kepalanya ke Tembok Usai Tahu Uje Meninggal, Umi Pipik: Dia Nyalahin Dirinya
Source | : | YouTube |
Penulis | : | Puput Akad Ningtyas Pratiwi |
Editor | : | Puput Akad Ningtyas Pratiwi |