"Sekitar awal Desember beliau masuk (sel). Kemudian dua Minggu lalu sempat diopname di rumah sakit Bhayangkara," lanjutnya.
Awalnya, pihak ustaz Maaher At-Thuwailibi meminta agar dibawa ke RS Ummi, Bogor.
Namun, pihak Bareskrim melarikan ustaz Maheer ke RS Bhayangkara.
"Pihak Bareskrim memutuskan untuk di RS Bhayangkara, Keramat Jati dan sekitar 5 hari dirawat," katanya.
Namun, dua minggu setelah keluar dari rumah sakit, kondisi ustadz Maaher kembali menurun dan merasakan penyakitnya kembali kambuh.
"Sampai pelimpahan di Jaksa hari Kamis lalu, diajukan lagi permohonan dibantarkan lah begitu. Tapi belum diizinkan, dibantarkan jadi dirujuk lagi di RS Ummi. Mungkin sudah 3 kali ya permohonan kami tapi belum dikabulkan," terang Djudju Purwantoro.
Di hari kepergiannya, ustaz Maheer At-Thuwailibi pun sudah mulai lemas sekitar ba'da Asar.
"Tapi yang pasti hari terakhir beliau sangat lemas tidak mau makan," tutup Djudju Purwantoro.
Sekitar pukul 19.00 WIB, ustaz Maaher pun secara medis dinyatakan meninggal dunia oleh dokter RS Polri Kramat Jati.
Jenazah Ustaz Maaher At-Thuwailibi pun diserahkan pada keluarga malam itu juga dan dimakamkan hari, Selasa (8/2/2021) di Pesantren Darul Quran, Tangerang.
(*)
Viral Polisi Tembak Polisi, AKP Dadang Iskandar Nekat Tembak Juniornya hingga Tewas, Ternyata Sempat Beri Ancaman Ini ke Polisi Lain
Penulis | : | Hana Futari |
Editor | : | Ayu Wulansari Kushandoyo Putri |