Adapun penyakit TB usus, mungkin cukup jarang didengar.
Masyarakat kita lebih mengenal TBC hanya menyerang paru, pasien dengan TB paru sering disebut kena flek pada parunya.
Tetapi sebenarnya, ada istilah TBC ekstra paru, yaitu selain organ paru, TBC bisa mengenai berbagai organ tubuh kita seperti kulit, kelenjar, usus, hepar, selaput otak (meningitis TBC), dan sumsum tulang belakang.
Dilansir Grid.ID dari Kompas.com, tuberkulosis pada umumnya disebabkan oleh kuman mycobacterium tuberculosis.
Penderita paru yang tak diobati dapat mengeluarkan butiran ludah (droplet) yang mengandung kuman tuberkulosis.
Butiran tersebut dapat terhirup orang lain dan masuk ke dalam paru-paru.
Kuman akan bersarang di sana dan kemudian juga dapat menyebar melalui kelenjar bening dan darah.
Penyebaran melalui darah memungkinkan terjadinya tuberkulosis di luar paru, seperti peritonitis tuberkulosa (radang selaput usus karena tuberkulosis).
Gejala umum peritonitis ini hampir sama pada penyakit tuberkulosa di paru, yaitu demam, nafsu makan berkurang, dan berat badan turun.
Selain itu, juga akan terdapat gejala khusus yang berkaitan dengan gangguan fungsi usus, seperti nyeri perut, ada benjolan di perut, hingga gangguan buang air besar.
Viral, Pembeli Curhat Disuruh Bayar Biaya Pakai Sendok dan Garpu Saat Makan di Warung Mie Ayam, Nota Ini Jadi Buktinya
Source | : | Kompas.com,Tribunwow.com |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Ayu Wulansari K |