Baca Juga: Cerai Dari Rohimah, Kiwil Sudah Targetkan 5 Wanita yang Mau Didekati
Berdasarkan data WHO tahun 2015 via Kementerian Kesehatan RI, dari seluruh kasus kematian Penyakit Tidak Menular, 45 persennya disebabkan oleh penyakit jantung dan pembuluh darah.
Melansir Kompas.com, serangan jantung memang dapat terjadi pada siapa saja dan kapan saja serta kebanyakan datang tanpa adanya sinyal pendahuluan.
Serangan jantung sendiri adalah puncak dari penyakit jantung koroner.
Terjadinya serangan jantung awalnya karena adanya plak pada dinding dalam pembuluh koroner.
Ketika plak tersebut tiba-tiba retak dan pecah akan terbentuk gumpalan darah yang merangsang sel darah yang sedang mengalir untuk ikut menggumpal.
Sebenarnya, proses penggumpalan darah ini adalah reaksi alami penyembuhan luka seperti halnya apabila tangan terluka.
Namun, ketika gumpalan darah ini sudah menyumbat pembuluh koroner, maka terjadilah serangan jantung.
Ini mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi pada sel-sel jantung yang dialiri darah oleh pembuluh koroner akan terhenti.
Jika dalam waktu sekitar 20 menit sumbatan itu tidak melarut, maka sel-sel jantung akan mulai "gugur".
Tangis Nunung Pecah saat Singgung Soal Kariernya di Dunia Hiburan, Sebut Perannya Kini Sudah Tergantikan
Source | : | kompas,Grid.ID,kemkes.go.id |
Penulis | : | Ragillita Desyaningrum |
Editor | : | Nurul Nareswari |