Laporan Wartawan Grid.ID, Nisrina Khoirunnisa
Grid.ID - Hari Raya Imlek 2021 yang akan datang pastinya akan dipenuhi dengan makanan khas masyarakat Tionghoa dalam menyambut Tahun Baru China.
Makanan khas masyarakat Tionghoa ini akan laris manis di pasaran dalam rangka menyambut Imlek 2021 dengan santapan tersebut.
Lalu, ada apa saja 3 makanan khas masyarakat Tionghoa saat mereka merayakan Imlek 2021 mendatang?
Dikutip Grid.ID dari kanal Youtube Trans7 Official, seorang Ahli Fengshui, Suhu Yo, menjabarkan 3 makanan khas masyarakat Tionghoa.
Baca Juga: Selain Kue Keranjang, 4 Makanan Khas Imlek Ini Diyakini Bisa Mendatangkan Hoki
Ketiga makanan khas itu adalah jeruk, kue dodol China, dan ikan bandeng.
"Makanan khas Imlek banyak. Ke-1, semua orang harus memberi jeruk," ujar Suhu Yo.
Menurut Suhu Yo, warna kuning buah jeruk identik dengan emas yang menjadi lambang perhiasan bagi masyarakat Tionghoa.
"Jeruk itu identik dengan warna kuning-emas,"
"Jadi banyak orang bilang kalau kita mendapat jeruk, tahun yang akan kita jalani akan sering mendapatkan emas perhiasan, jadi kalau gak beli jeruk, takutnya gak bisa beli perhiasan," tutur Suhu Yo.
Selain jeruk, kue dodol China yang berbentuk bulat dan memiliki tekstur lengket dapat menjadi filosofi bagi masyarakat Tionghoa dalam menyambut tahun baru mereka.
"Banyak juga orang diberi kue dodol, kue bulat yang orang bilang kue dodol China,"
"Kenapa harus makan kue dodol China? Lengket, manis, supaya sepanjang tahun manis, dan rezeki tahun lalu itu terbawa lengket ke sekarang ini, supaya tidak hilang rejeki tahun lalu yang ditinggalkannya," imbuh sang Ahli Fengshui.
Makanan khas Imlek yang terakhir adalah ikan bandeng.
Ternyata, banyak masyarakat Tionghoa yang akan memborong ikan bandeng untuk diberikan kepada mertuanya.
"Bagi menantu, agar menantu sepanjang tahun berbakti kepada mertua serta bertambah harta dan berlimpah-limpah, ada satu cara yang paling disukai orang Chinese itu dengan membeli bandeng," lanjut Suhu Yo.
Itulah mengapa harga ikan bandeng akan melonjak tinggi, sebab banyak permintaan dari masyarakat Tionghoa saat Imlek akan datang.
Bagi masyarakat Tionghoa, ikan adalah lambang rezeki bagi kehidupan mereka.
"Makanya harga bandeng waktu Imlek mahal, kenapa? Semua mantu harus memberi bandeng, semakin besar semakin baik untuk mertua,"
"(Karena) ikan itu melambangkan rezeki yang akan didapat, kalau dia memberi mertua ikan, rezeki dia tidak akan habis-habisnya," lanjutnya.
Cara konsumsi ikan bandeng di masyarakat Tionghoa juga memiliki etika tersendiri.
Ikan bandeng tidak boleh dibalik untuk makan daging lainnya, karena khawatir akan berimbas kepada bangkrutnya rezeki yang dimiliki.
"Dan ada satu hal (penting) saat memakan ikan supaya rezeki itu tidak terbalik, malah jadi bangkrut,"
"Makan bandeng tidak boleh dibalik, kalau dibalik rezeki terbalik,"
"Habis dimasak, makan yang atasnya, tulang diangkat, baru makan yang bawahnya," pungkas Suhu Yo tentang tata cara makan ikan bandeng oleh masyarakat Tionghoa.
(*)
Penulis | : | Nisrina Khoirunnisa |
Editor | : | Winda Lola Pramuditta |