Para ilmuwan menghadapi tantangan yang sangat besar, karena Tomm adalaha anak pertama yang lahir di dunia dengan kondisi ini.
Mereka kemudian menemukan, bahwa kondisi Tomm mirip dengan Shar Pei di China dan membuatnya menemukan sedikit jawaban.
Para ilmuwan menemukan akan konsentrasi asam hialuronat yang ditemukan pada kulit Tomm.
Hal itu juga terjadi pada kulit Tomm yang 100 kali lebih tinggi daripada rata-rata orang biasa.
Namun, konsentrasi asam hialuronat akan berangsur-angsur menghilang seiring pertumbuhan usia dan kulitnya akan menjadi normal.
Oleh sebab itu, dokter membiarkannya dan berdoa kondisi Tomm akan segera membaik seiring berjalannya waktu.
Alhasil, saat Tom beranjak dewasa mulai dari anak-anak kulit keriputnya berangsur menghilang.
Saat ini kondisinya mulai membaik, beberapa kerutan di dahi, perut, pergelangan tangan dan kaki menjadi lebih baik.
7 Tahun Nikah, Inilah Sosok Suami Fanny Ghassani yang Jarang Tersorot, Ternyata Punya Profesi Mentereng di Bali
Source | : | Intisari Online |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ulfa Lutfia Hidayati |