Baca Juga: Selain Tahu, Segudang Makanan Ini Bisa Memperkuat Kaki Si Kecil loh!
Usia 12-14 bulan: Mendorong mainan beroda
Pada usia ini si kecil mulai bisa berjalan secara bertahap.
Tulangnya sudah cukup kuat untuk menopang tubuh, sehingga ia sudah bisa berdiri tanpa bantuan meski belum terlalu lancar berjalan.
Oleh karena itu, kita bisa menstimulasi kemampuan motoriknya dengan mengajaknya mendorong mainan beroda hingga menyusun balok.
Baca Juga: Belajar dari Franda Soal Tummy Time, Aktivitas Penting untuk Proses Motorik Bayi
Usia 15-18 bulan: Naik turun tangga dengan bantuan
Mayoritas anak berusia 15-18 bulan sudah mampu berjalan dengan baik, meski belum stabil dalam berlari.
Orangtua bisa melatih kemampuan motoriknya dengan cara mengajaknya naik-turun tangga landai sambil memeganginya.
Latihan ini juga dapat meningkatkan kekuatan otot kaki si kecil.
Usia 19-21 bulan: Belajar memanjat
Pada usia ini, si kecil memiliki hobi baru, yaitu memanjat.
Ia bahkan sudah bisa naik turun kursi tanpa bantuan kita.
Cara menstimulasi kemampuan motorik pada usia ini adalah dengan selalu mendampingi dan mengawasinya saat memanjat.
Baca Juga: Gara-Gara Irwansyah Gendong Bayi, Zaskia Sungkar Dikira Sudah Melahirkan Bayi Pertamanya
Usia 22-24 bulan: Bermain bola
Pada periode akhir 1.000 hari pertama kehidupan, anak semakin menunjukkan perkembangan yang menakjubkan.
Ia mulai bisa melompat, melempar, dan menangkap dengan gesit.
Baca Juga: Cara Efektif Bantu Si Kecil Berdiri dan Berjalan untuk Pertama Kalinya
Cara menstimulasi kemampuan motorik bayi pada periode ini adalah dengan mengajaknya bermain kejar-kejaran, sepak bola, atau melompat-lompat di atas kasur.
Itulah tahap perkembangan motorik bayi yang perlu orangtua ketahui, terutama pada 1.000 hari pertama kelahiran.
(*)
Kuasa Hukum Armor Toreador Keberatan atas Tuntutan 6 Tahun Penjara, Sebut Rekaman CCTV Editan
Source | : | Kompas.com,YouTube |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Nindya Galuh Aprillia |