Baca Juga: Cium Jennifer Jill, Ajun Perwira Beri Dukungan pada Istri yang Terjerat Kasus Narkoba
Pada umumnya, banyak orang yang lebih umum dengan tes urin untuk mendeteksi adanya obat-obatan terlarang di dalam tubuh.
Namun selain tes urin, ternyata sampel rambut juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi pemakaian narkoba pada seseorang.
Bahkan, melansir Tribunnews.com (7/3/2019), Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD, menyebut bahwa tes rambut dapat menunjukkan informasi apakah seseorang pemakai pasif atau pemakai aktif yang mengonsumsi narkoba dalam kurun waktu yang lama.
"Penyelidikan kasus pidana secara scientific sudah maju dan akurat. Untuk pengguna narkoba, apakah ia pasif atau aktif (pemakai tetap yang sudah lama) bisa dilacak dari rambutnya. Dari analisis laboratorium terhadap rambut, bisa diketahui, berapa tahun orang menjadi pengguna tetap narkoba," tulis Mahfud MD dalam akun Twitternya pada Rabu (6/3/2019).
Uji forensik pada rambut juga dinilai lebih akurat untuk mendeteksi kandungan narkoba di dalam tubuh dibandingkan dengan tes urin.
Hasil tes rambut bisa menunjukkan riwayat penggunaan narkoba hingga 90 hari sebelumnya, sedangkan tes urin hanya bisa mendeteksi penggunaan narkoba sampai tujuh hari.
Seperti yang diwartakan GridHealth melalui Gridhot.ID, tes rambut juga bisa diaplikasikan untuk mereka yang menolak melakukan tes urin.
Tes pada rambut pun mudah karena tidak menimbulkan risiko biohazard.
Selain itu, tes rambut juga bisa dilakukan dengan menggunakan rambut dari bagian tubuh mana pun.
Hal ini dikarenakan bahan-bahan kimia yang pernah dikonsumsi akan aktif bersirkulasi dalam tubuh.
Demikian, tiap helai rambut di tubuh dapat menimbun hasil dari bahan-bahan kimia yang dikonsumsi, termasuk obat-obatan terlarang narkoba.
(*)
Nyesek, Abidzar Ternyata Sempat Jedotin Kepalanya ke Tembok Usai Tahu Uje Meninggal, Umi Pipik: Dia Nyalahin Dirinya
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com,GridHot.ID |
Penulis | : | Ragillita Desyaningrum |
Editor | : | Irene Cynthia |