"Banyak tangisan, bahkan kalau boleh dikatakan lebih banyak air mata dan darah daripada kebahagiaannya." Ucap Dewi.
"Tapi ya tetep harus dinikmati karena mamang bagaimanapun, sebelum ada pelangi pasti kan ada hujan dulu, ada panas dulu." Dewi Perssik melanjutkan.
Tak mudah bagi Dewi Perssik mendapatkan apa yang telah ia miliki sekarang ini.
"Orang sekarang liatnya udah sekarang ini, punya ini punya itu, tapi mereka nggak tahu kenapa Dewi Perssik bisa punya itu punya ini. Karena di saat mereka lagi pada tidur, Dewi Perssik masih bangun untuk kerja."
Meski menjadi seorang artis tergolong menggiurkan, namun Dewi Perssik merasa yang terpenting adalah bagaimana cara untuk mempertahankan eksistensinya.
Kemudian ia menceritakan awal mula perjuangan dirinya mengadu nasib di Ibu kota.
"Saya suka nangis sendiri jaman dulu tiap salat malam, nangisnya tuh gini, 'ya Allah kapan saya bisa punya rumah, sehingga kalau saya nyanyi nggak ganggu tetangga'." Kenang Dewi Perssik.
Yap, hal ini lantaran pekerjaan Dewi Perssik sebagai penyanyi dangdut kerap dianggap sebelah mata.
Dewi Perssik mengaku dulu bisa menyanyi di banyak tempat dalam sehari demi membuktikan perjuangannya.
"Itu saya nyanyi dalam sehari bisa 3-4 tempat, itu badan udah bobrok. Tapi aku tidak pernah patah semangat."
Source | : | Grid.ID |
Penulis | : | None |
Editor | : | Fidiah Nuzul Aini |