Pada akhir setiap periode 10 hari, peneliti melihat materi abu-abu partisipan melalui pemindaian otak.
Sedangkan tujuan awal dari penelitian ini adalah untuk melihat apakah kafein berpengaruh pada kualitas tidur, karena kurang tidur dapat mempengaruhi materi abu-abu di otak.
Baca Juga: Minum Kopi Sebaiknya Sebelum atau Sesudah Olahraga ya? Ini Jawaban Ahli
Namun, temuan tersebut mengungkapkan bahwa kedalaman tidur partisipan sama, meski mengonsumsi kafein atau tidak.
Lantas, apa bedanya?
Ternyata volume otak materi abu-abu lebih besar selama 10 hari saat "pantang kafein".
Baca Juga: Ahli Beberkan Kebiasaan Minum Kopi yang Bisa Memperpendek Umur, Hati-Hati
Materi abu-abu terutama lebih besar di lobus temporal medial kanan, yang mencakup hipokampus (wilayah yang penting untuk konsolidasi memori).
"Hasil kami tidak selalu berarti bahwa konsumsi kafein berdampak negatif pada otak," kata Dr. Carolin Reichert, salah satu penulis studi utama.
"Tetapi konsumsi kafein setiap hari ternyata mempengaruhi bagian kognitif kita, yang dengan sendirinya harus memunculkan penelitian lebih lanjut," katanya.
Baca Juga: Terlanjur Kecanduan Kopi? Ikuti Cara Ini untuk Mengatasinya
Jadi, meskipun kafein tampaknya mengurangi volume materi abu-abu, kafein mampu beregenerasi secara signifikan pada semua yang berpartisipasi dalam penelitian ini.
Itu menunjukkan bahwa efek kafein pada otak kemungkinan bersifat sementara.
Namun, diperlukan lebih banyak penelitian untuk melihat bagaimana hal ini memengaruhi fungsi otak kita sehari-hari.
(*)
Pak Tarno Derita Sakit Stroke, Istri Pertama Ngaku Ogah Jenguk Gegara Kelakuan Bini Muda: Pelakor Itu!
Source | : | eatthis.com |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Irene Cynthia |