Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Sudah jadi kebiasaan, orang memulai pagi dengan secangkir kopi panas.
Namun, sebuah penelitian baru menunjukkan bahwa ritual pagi ini dapat memengaruhi otak, khususnya memori.
Meskipun ada sejumlah manfaat kesehatan yang terkait dengan minum kopi secara teratur, penelitian baru menunjukkan bahwa hal itu dapat sedikit mengubah komposisi otak, terutama volume materi abu-abu.
Baca Juga: Asyik, Minum Kopi Bisa Dapat Bonus Tubuh Langsing, Mau Enggak Nih?
Dilansir Grid.ID dari laman Eatthis.com, studi kecil yang diterbitkan dalam jurnal Cerebral Cortex menemukan bahwa setelah periode 10 hari "pantang kafein", partisipan memiliki volume materi abu-abu yang lebih besar daripada mereka yang mengonsumsi kafein.
Peserta terdiri dari 20 orang sehat yang rutin minum kopi.
Mereka diberi dua kapsul (satu mengandung kafein dan yang lainnya adalah plasebo) untuk dikonsumsi selama dua periode 10 hari yang berbeda.
Baca Juga: Antara Teh dan Kopi, Manakah yang Lebih Baik dan Menyehatkan?
Mereka diminta untuk tidak minum kopi selama jangka waktu tersebut.
Pada akhir setiap periode 10 hari, peneliti melihat materi abu-abu partisipan melalui pemindaian otak.
Sedangkan tujuan awal dari penelitian ini adalah untuk melihat apakah kafein berpengaruh pada kualitas tidur, karena kurang tidur dapat mempengaruhi materi abu-abu di otak.
Baca Juga: Minum Kopi Sebaiknya Sebelum atau Sesudah Olahraga ya? Ini Jawaban Ahli
Namun, temuan tersebut mengungkapkan bahwa kedalaman tidur partisipan sama, meski mengonsumsi kafein atau tidak.
Lantas, apa bedanya?
Ternyata volume otak materi abu-abu lebih besar selama 10 hari saat "pantang kafein".
Baca Juga: Ahli Beberkan Kebiasaan Minum Kopi yang Bisa Memperpendek Umur, Hati-Hati
Materi abu-abu terutama lebih besar di lobus temporal medial kanan, yang mencakup hipokampus (wilayah yang penting untuk konsolidasi memori).
"Hasil kami tidak selalu berarti bahwa konsumsi kafein berdampak negatif pada otak," kata Dr. Carolin Reichert, salah satu penulis studi utama.
"Tetapi konsumsi kafein setiap hari ternyata mempengaruhi bagian kognitif kita, yang dengan sendirinya harus memunculkan penelitian lebih lanjut," katanya.
Baca Juga: Terlanjur Kecanduan Kopi? Ikuti Cara Ini untuk Mengatasinya
Jadi, meskipun kafein tampaknya mengurangi volume materi abu-abu, kafein mampu beregenerasi secara signifikan pada semua yang berpartisipasi dalam penelitian ini.
Itu menunjukkan bahwa efek kafein pada otak kemungkinan bersifat sementara.
Namun, diperlukan lebih banyak penelitian untuk melihat bagaimana hal ini memengaruhi fungsi otak kita sehari-hari.
(*)
Source | : | eatthis.com |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Irene Cynthia |